REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Bulan Ramadhan tahun ini menjadi berkah bagi para pedagang kopiah (songkok). Memasuki hari kedua bulan suci Ramadhan, penjualan kopiah di Gorontalo meningkat drastis.
Seperti yang diungkap Erman, Kamis, pedagang kopiah yang menggelar dagangannya di seputaran kompleks Menara Keagungan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Jika bulan-bulan sebelumnya penjualan kopiah rata-rata hanya sebanyak 25 buah, kini bisa mencapai 60-100 buah per hari.
Kopiah haji berwarna putih dan kopiah keranjang yang terbuat dari anyaman rotan, banyak dicari pembeli meskipun harga sedang naik.
Erman mengaku, untuk jenis kopiah haji saat ini dijual Rp 15-25 ribu tergantung ukuran dan motifnya. Sedangkan kopiah keranjang yang biasa dijual Rp 35 ribu kini naik menjadi Rp 40-Rp 55 ribu per buah.
Beruntung, kata Erman, pemerintah daerah (pemda) membolehkan para pedagang perlengkapan sholat bisa berjualan di kompleks menara dan masjid Agung Baiturrahman, Limboto.
Bahkan di hari pertama penyelenggaraan sholat tarawih, bupati David Bobihoe Akib, sempat melakukan aksi borong kopiah sambil mendorong para pedagang untuk terus bersemangat menggeluti usahanya.
"Kami (pedagang, red) bersyukur sebab bupati memberikan dukungannya terhadap aktivitas perdagangan di bulan suci ramadhan, apalagi mengizinkan dilakukan di tempat yang tidak biasanya, seperti di emperan masjid," Ungkap Erman.