REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengimbau agar seluruh masjid mengakomodasi semua kepentingan umat selama bulan suci Ramadhan.
Ia meminta masjid yang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, tetap mengakomodasi paham keagamaan ormas yang lain.
"Masjid harus mengakomodasi, mau mereka jamaah yang shalat Tarawih 23 rakaat atau 11 rakaat," ujar JK dalam konferensi pers DMI, Selasa (10/7). Ia menambahkan, sejak awal, karakter masjid berbeda dengan rumah ibadah lain, yaitu setiap umat Islam dapat melakukan ibadah di masjid manapun.
Akan tetapi, gesekan yang terjadi antarormas Islam terlebih karena perbedaan penetapan awal Ramadhan sehingga membuat adanya jarak antarpengikut ormas yang satu dan yang lain.
Karena itu, pengurus masjid diharapkan bisa meredam permasalahan ini dan tidak saling menjelekkan satu sama lain, yakni dengan mengakomodasi semua tuntutan umat Islam itu.