REPUBLIKA.CO.ID,STERLING, AS - Saat Ramadhan mengetuk pintu, masjid-masjid AS pun bersiap menyambut jamaah membludak untuk mengikuti shalat Tarawih. Salah satu persiapan adalah mengerahkan semua imam terbaik yang fasih melantukan Alquran.
"Shalat Tarawih sangat panjang, sehingga kami ingin menghadirkan lantunan lebih indah bagi telinga jamaah," ujar Hatim Yousef, salah satu imam di Masyarakat Muslim Seluruh Kawasan Duller (ADAMS) di Sterling.
Ketika Ramadhan tiba, menurut Hatim, Muslim AS, meski mereka yang tidak pernah berkunjung ke masjid, akan membanjiri rumah ibadah untuk shalat jamaah, terutama Tarawih yang dimulai pada pukul 10 malam hingga tengah hari, usai berbuka.
Masjid-masjid juga menghadirkan para hafidz, mereka yang menghafal seluruh Alquran untuk melakukan tadaruz seusai shalat Tarawih.
Di antara para siswa Yousef, terdapat pemuda berusia 14 tahun yang telah menjadi hafidz. Ia akan duduk di samping Yousef selama Ramadhan untuk mengoreksi bila ia melakukan kesalahan.
Kesulitan
Dalam komunitas Muslim yang relatif baru di AS, orang yang mampu melantunkan ayat-ayat suci Alquran, terlebih hafal, tak selalu mudah ditemukan
Salah satu penyebab adalah larangan pemberian visa terhadap ulama Muslim dari Timur Tengah. Alhasil banyak pemuda Muslim AS yang lahir di AS mengambil tanggung jawab dalam peran tersebut.
Yousef, 35 tahun, mempelajari musik sakral dalam Islam di Dubai, lalu sastra Inggris dengan fokus penyair Wales, Dylan Thomas. Kini ia menjadi imam dalam beberapa shalat berjamaah harian di ADAMS sekaligus memberi pelajaan mengaji di sekolah masjid.
Kini dibentuk program pelatihan imam baru, yang pertama mendapat akreditasi negara. Pelatihan itu juga didukung Institut Internasional Pemikiran Islam di Herndon. Dalam program itu ditawarkan pelatihan berkotbah oleh para khatib Episcopal.
Masjid lain cukup beruntung bisa mendapat imam ternama untuk memimpin jamaah selama Ramadhan, seperti Islamic Center, di Virginia Utara, Fairfax. Pusat komunitas itu kini menghadirkan imam SHeikh Mohammad Alraee, yang berasal dari Arab Saudi. "Begitu anda mendengar suaranya, sungguh anda menemukan atmosfer spiritual berbeda," ujar pempimpin Islami Center, Muhammad Farooq.