REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan Ramadhan, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) biasanya akan menipis karena kekurangan pendonor. Untuk menyiasati hal itu, PMI akan menggencarkan kegiatan donor darah pada malam hari di masjid-masjid.
Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla mengatakan pada awal puasa seperti saat ini, stok darah memang masih stabil. Namun, begitu memasuki minggu kedua bulan puasa, stok darah akan makin menipis.
Stok darah di PMI DKI Jakarta sendiri pada hari pertama bulan puasa masih terpantau aman. Tercatat, ada 7000 kantong darah yang cukup untuk persediaan selama tujuh hari untuk rumah sakit di Jakarta.
Pria yang akrab disapa JK itu menjelaskan pada bulan puasa jumlah pendonor umumnya akan jauh berkurang dari hari biasa. Jika pada hari biasa jumlah pendonor di PMI DKI Jakarta bisa mencapai 300 orang, maka pada bulan Ramadhan jumlahnya menurun drastis menjadi 30 orang.
"Di masjid-masjid kita kerahkan habis shalat tarawih, kira-kira tiga empat jam," ujar mantan Wakil Presiden Indonesia itu disela-sela kunjungannya ke PMI DKI Jakarta, Rabu (10/7).
Selain itu, JK juga mengimbau masyarakat nonmuslim yang tidak berpuasa agar mendonorkan darahnya. Sehingga, dia berharap stok darah akan aman hingga usai arus balik lebaran.
Samuel (50 tahun), salah satu pendonor yang ditemui di PMI DKI Jakarta mengaku sudah mendonorkan darahnya sebanyak 103 kali. Dia yang memang tidak menjalankan ibadah puasa ini mengatakan sudah mendonorkan darahnya secara rutin setiap tiga bulan sekali sejak berumur 17 tahun.