REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Korban gempa Kabupaten Aceh Tengah menunaikan shalat Tarawih pada hari pertama bulan suci Ramadhan, Selasa (9/7), di lokasi pengungsian dengan menggunakan tenda, karena masjid dan meunasah di daerah itu sudah rusak berat.
Di Kabupaten Aceh Tengah melaporkan, meskipun dalam suasana seadanya, umat Islam yang menjadi korban gempa tetap melaksanakan shalat Tarawih dengan khusuk dan hikmad di tenda-tenda yang disediakan di lokasi pengungsian.
Dilaporkan, puluhan warga memenuhi tenda besar yang disediakan di lokasi pengungsian Desa Gute Gelime, Kecamatan Ketol, untuk menunaikan shalat Tarawih.
Bertindak sebagi imam shalat adalah Tgk Amami yang juga imam masjid di daerah itu. Warga muslim dan muslimah tetap khusuk menunaikkan shalat Tawarih 11 rakaat termasuk witir.
Sebelum shalat Imam Amami menyampaikan, jadikanlah musibah ini sebagai pelajaran dan intropeksi diri, sehingga umat Islam tetap diberi kekuatan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dikatakan, sebenarnya Allah SWT masih sayang kepada warga di daerah ini, karena masih setingkat rumah yang menjadi rusak, sedangkan jiwa dan raga masih sehat bugar. "Coba, seandaikan Allah mencoba musibah pada malam hari, mungkin akan banyak lagi korban, karena warga masih tidur semua," katanya.
Oleh karena itu, cobaan ini dijadikan peringatan, agar umat Islam di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah bisa meningkatkan lagi ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Untuk memperlancar ibadah selama bulan suci Ramadhan, pemerintah memberi bantuan 50 tenda besar untuk kegiatan shalat Tarawih.