REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan 1434 Hijriah ini merupakan momen istimewa bagi Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah. Selainkan menjalankan ibadah puasa secara fisik, Fahri juga berharap mematangkan spiritual dan emosi.
"Puasa fisik itu berefek pada hal-hal yang sifatnya spiritual. Bagaimana menjadi matang, menstabilkan emosi, dan mengendalikan diri untuk menjadi mujahidul linafsih (pengawasan terhadap diri)," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).
Anggota Komisi III DPR itu berharap bisa mengimplementasikan disiplin selama Ramadhan bersama keluarganya. Dengan menjadikan momentum Ramadhan untuk konsolidasi keluarga. Melalui kegiatan sahur, buka puasa, hingga tarawih bersama.
Meski banyak kalangan yang menilainya terlalu vokal, terlebih dalam menghadapi kasus mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Fahri mengaku tak akan berubah selama Ramadhan. Menurutnya, ketika meyakini suatu persoalan pantang baginya untuk mundur dan bimbang. "Banyak nasehat, 'tolong intonasi bicara dikurangi'. Ini repot kalau dikurangi, sudah bawaan lahir," candanya.