REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Mimika, Papua, meminta pihak kepolisian setempat agar menertibkan geng motor yang marak usai shalat tarawih maupun usai shalat subuh.
Ketua PHBI Mimika, Awaluddin Suly, mengatakan fenomena balapan liar yang melibatkan gerombolan orang muda usai shalat tarawih dan shalat subuh marak terjadi di Timika selama beberapa tahun terakhir.
Aksi nekad orang-orang muda tersebut, katanya, menimbulkan kegaduhan dan mengganggu ketenangan warga. Tidak sedikit pula terjadi kecelakaan lalu lintas hingga merenggut nyawa pengendara bermotor maupun pejalan kaki.
"Kami sudah sampaikan secara resmi ke Kapolres Mimika melalui Kasat Lantas Polres Mimika agar menertibkan geng motor yang biasa buat keributan usai shalat tarawih maupun shalat subuh. Pelaku balapan liar harus ditangkap dan motornya disita," pinta Suly.
Ada beberapa lokasi di Kota Timika yang biasa dijadikan arena balapan liar oleh gerombolan geng motor seperti di Jalan Hasanuddin hingga Pasar Sentral, ruas Jalan Bandara Mozes Kilangin hingga Hotel Rimba Papua, ruas Jalan Budi Utomo dan ruas Jalan Yos Sudarso hingga Kampung Kamoro Jaya (SP1).
Suly berharap agar suasana bulan ramadhan kali ini lebih khusuk. Sehingga, semua pihak diminta ikut membantu menjaga keamanan dan ketertiban.