Baru Satu Pedagang Berjualan di Pasar Benhil

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Fernan Rahadi

Selasa 09 Jul 2013 18:02 WIB

Suasana di sebuah kios Pasa Benhil pada Selasa (9/7) sore. Belum banyak kios di pasar yang terkenal sebagai pusat kuliner selama Ramadhan tersebut. Foto: Republika/Ani Nursalikah Suasana di sebuah kios Pasa Benhil pada Selasa (9/7) sore. Belum banyak kios di pasar yang terkenal sebagai pusat kuliner selama Ramadhan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian umat Muslim memulai puasanya hari ini. Pasar Benhil yang terletak di Jakarta Pusat dikenal sebagai pusat kuliner selama Ramadhan.

Pantauan Republika Selasa (9/7), baru ada satu kios yang menempati lokasi Bazar Ramadhan 1434 H yang disediakan. Sebuah tenda hijau dan putih sepanjang 50 meter telah berdiri sebagai tempat para pedagang makanan dan minuman berjualan.

Seorang pedagang yang menggelar dagangannya hari ini adalah Martina (47 tahun). Perempuan asal Sumatra Barat ini menjual makanan tradisional Padang, rendang daging, telur dan es blewah.

"Buka hari ini coba-coba, siapa tahu ada yang beli," ujar perempuan yang tinggal di Karet, tidak jauh dari lokasi, Selasa (9/7).

Martina telah berjualan di Bazar Ramadhan Benhil sejak 1997. Sehari-hari ia berjualan kolak di Pasar Benhil. Berdasarkan pengalamannya di tahun sebelumnya, ia mengaku mendapatkan penghasilan yang lumayan selama Ramadhan. Pendapatannya meningkat 50 persen dibandingkan hari biasa.

Pada akhir pekan, ia bisa menangguk untung hingga lima juta rupiah dalam sehari. Sedangkan hari biasa ia mampu mengumpulkan tiga juta.

Martina telah mempersiapkan dagangannya sejak kemarin sore. Rendang daging basah ia jual Rp 200 ribu perkilogram. Pembeli juga bisa membeli pe rpotong dengan harga Rp 10 ribu. Rendang telor kering seberat dua ons ia jual Rp 25 ribu.

Meski baru berjualan sendiri, cukup banyak pembeli yang menghampiri meja dagangan Martina. Ia yang dibantu seorang saudaranya tampak sibuk melayani pembeli rendang atau es blewah.

Terpopuler