Perajin Bedug Kebanjiran Pesanan Jelang Ramadhan

Red: Nidia Zuraya

Selasa 09 Jul 2013 14:09 WIB

Salah seorang perajin bedug tengah memelitur bedug yang buat (ilustrasi). Foto: Antara Salah seorang perajin bedug tengah memelitur bedug yang buat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Perajin bedug di Desa Keniten, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan menjelang Ramadhan. "Biasanya, saya menerima pesanan bedug dari berbagai ukuran berkisar 10-13 unit per bulan. Namun menjelang Ramadhan ini, saya menerima pesanan hingga 40 unit bedug dari berbagai ukuran," kata seorang perajin bedug M Yusuf di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Selasa (9/7).

Menurut dia, pesanan bedug-bedug tersebut datang dari berbagai kota di antaranya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan kota-kota lainya di Sumatra dan Kalimantan. Oleh karena itu, dia mengaku menambah jumlah karyawan dari empat orang menjadi enam orang guna mengerjakan bedug-bedug pesanan tersebut.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa proses pembuatan satu unit bedug kecil berukuran 50-60 sentimeter sekitar dua minggu, sedangkan untuk bedug besar berukuran 1-1,5 sentimeter dikerjakan selama tiga minggu. "Semua tergantung ketersediaan bahan baku. Kalau semuanya tersedia, pembuatanya tentu akan lebih cepat. Bahkan, dalam dua minggu bisa mengerjakan lima unit bedug kecil," katanya.

Ia mengatakan bahwa bahan baku bedug berupa kayu trembesi yang diperoleh dari Purwokerto, sedangkan kulit sapi dibeli di Bumiayu. Menurutnya, bedug berukuran kecil dijual dengan harga Rp 1,5 juta per unit, sedangkan ukuran besar bisa mencapai Rp 20 juta per unit.

Terpopuler