REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekitar dua miliar penduduk Muslim dunia, serentak menjalankan puasa Ramadhan saat Rabu (10/7), untuk belahan bumi sebelah timur atau Selasa (9/7) untuk bagian barat.
Puasa Ramadhan dijalani selama satu bulan genap. Berbagai tradisi penyambutan bulan suci umat Islam itu semarak dilakukan. Di Amerika Serikat (AS), Presiden Barack Obama menyambut datangnya bulan puasa sebagai kesempatan melakukan refleksi diri.
Puasa, kata dia, mengajak manusia kembali pada martabat yang tinggi. Bagi dia, puasa adalah bagian dari hak yang tidak terbantahkan.
''Puasa Ramadhan adalah kebijaksanaan dan bentuk kasih sayang terhadap sesama dan pengabdian,'' kata Obama dalam konferensi persnya di Gedung Putih, seperti dilansir The Nation, Selasa (9/7).
Obama mengajak agar warga AS menjamin kelompok Muslim untuk menjalankan prinsip-prinsip keimanannya. ''Muslim adalah bagian dari kita yang memperkaya khazanah dan keberagaman bangsa-bangsa. Di sini (AS), kita adalah tuan rumah bagi warga Muslim,'' ujarnya.
Muslim di AS dan para jutaan imigran Muslim lainnya, akan menjalankan ibadah puasa mulai Selasa (9/7) waktu setempat. Selama Obama memimpin, antusiasme Paman Sam menyambut Ramadhan dengan baik.
Obama menjanjikan akan meneruskan tradisi berbuka bersama di Gedung Putih selama dirinya memimpin. ''Saya merasa terhormat untuk itu. Ramadhan Kareem,'' katanya.