Muhammadiyah: Capai Rp 9 Miliar, Biaya Sidang Isbat Hamburkan Uang Rakyat

Red: Fernan Rahadi

Selasa 09 Jul 2013 06:54 WIB

 Sidang Isbat penetapan tanggal 1 Ramadhan 1434 H di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (8/7).  (Republika/Rakhmawaty La'lang) Sidang Isbat penetapan tanggal 1 Ramadhan 1434 H di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (8/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyatakan, seharusnya Kementerian Agama tak perlu menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan karena hanya menghamburkan uang rakyat. Din menyayangkan biaya untuk sidang isbat begitu besar, yakni diperkirakan mencapai 9 miliar rupiah.

“Sebenarnya kementerian agama tidak perlu rapat isbat kali ini,” kata Din kepada wartawan, seperti dilansir VOA Islam, Selasa (9/7) pagi. Seharusnya, kata dia, Kementerian Agama cukup menyatakan lewat pernyataan pers di media bahwa karena hilal belum mencapai 2 derajat maka awal Ramadhannya jatuh pada hari Rabu (10/7) besok.

Hal itu jika diterapkan Kementerian Agama, kata Din, merupakan langkah yang bijak. “Daripada menghabis-habiskan uang rakyat. Seharusnya cukup nyatakan saja, tidak perlu rapat isbat yang katanya itu mahal sekali. Anggarannya sampai 9 miliar. Itu dana rakyat,” katanya.

Terpopuler