REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Sehari jelang memasuki bulan Ramadhan, pedagang petasan di Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu terus bermunculan.
Pantauan di lapangan, para pedagang terlihat menggelar dagangannya di kawasan Pasar Bang Mego dan kawasan Pasar Curup Tengah serta beberapa lokasi lainnya.
"Sudah menjadi kebiasaan setiap akan datangnya bulan puasa banyak yang beli kembang api maupun petasan. Selain anak-anak pembelinya juga banyak dari kalangan remaja dan orang dewasa," kata Mira (35) salah seorang pedagang kembang api dan petasan di kawasan Pasar Bang Mego, Senin.
Para pedagang kembang api dan petasan di daerah tersebut kata dia, mulai menggelar barang dagangannya di pinggiran jalan protokol di daerah itu sejak pukul 15.00 hingga pukul 21.00 malam. Mereka menggelar dagangannya dengan menggunakan lapak dan meja atau pun gerobak.
Pedagang musiman ini, tambah dia, biasanya akan menjual kembang api dan petasan hanya setahun sekali seperti pada bulan puasa hingga mendekati lebaran Idul Fitri, kemudian menjelang tahun baru dan mendekati Idul Adha.
Sementara itu menurut Yanto (30) pedagang petasan lainnya di komplek pertokoan Pasar Curup Tengah menyebutkan, untuk saat ini keuntungan yang diperolehnya per hari mencapai Rp 50 ribu. Keuntungan ini di dapat dari penjualan kembang api yang dimulai dari harga termurah Rp 2.000 hingga Rp 10.000 per bungkus, kemudian petasan mulai dari harga Rp 3.000 hingga Rp 70.000.