Melihat Hilal dari Kembangan

Rep: Mg15/ Red: A.Syalaby Ichsan

Senin 08 Jul 2013 20:24 WIB

Rukyatul hilal Foto: Antara/Saiful Bahri Rukyatul hilal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Al Musyari'in menjadi salah satu tempat pelaksaan Rukyatul Hilal atau melihat bulan untuk menetapkan awal Ramadhan 1434 H.

Masjid yang terletak di Jl. Al Hidayah Basmol, Kembangan Utara, Jakarta Barat ini bukan sekali duakali melakukan Rukyatul Hilal, namun sudah sejak lama masjid ini di bangun dengan tujuan Rukyatul Hilal.

Sejak masjid ini belum dibangun, kawasan ini menjadi tempat pelaksanaan Rukyatul Hilal. Namun dikarenakan pesatnya pembangunan di Jakarta, akhirnya Masjid Al Musyari'in ini di bangun dan memang pembangunannya pun sekaligus di khususkan untuk melihat bulan dalam penetapan 1 Ramadhan. 

Kawasan ini menjadi tempat penglihatan Hilal di karenakan banyaknya tokoh-tokoh agama dulunya tinggal di daerah ini. Sampai sekarang pun masih banyak petinggi-petinggi besar agama seperti K Syarifuddin Abdul Ghani, majelis fatwa di MUI. 

“Di sini sudah sejak lama dilakukan Rukyatul Hilal, bahkan sebelum saya lahir. Namun awalnya tidak di masjid ini, tetapi tetap di kawasan Kembangan Utara ini”, ujar H Mawardi, Badan Hisab Rukyat DKI Jakarta dan juga menjadi salah satu warga di sini, saat di temui RoL, Jakarta, Senin (8/7).  

Di masjid ini memiliki teleskop yang cukup canggih, yaitu Teleskop Vixen Newtonian yang dilelengkapi dengan Starbook atau alat perhitungan bintang digital. Namun, teleskop ini bukan menjadi alat utama dalam penghitungan Rukyat Hilal ini, tetapi teleskop ini menjadi alat “sah” apabila saksi melihat hilal.

Rikyatul Hilal tetap dilakukan dengan mata telanjang dan di bantu dengan alat sederhana yang bernama patok. Patok ini terbuat dari besi dan memiliki dua sisi. Sisi yang satu diarahkan untuk melihat hilal, sedangkan sisi satunya lagi dipergunakan untuk melihat, dari mata si pelihat hilal.