Din Syamsuddin: Pemerintah Bukan Ulil Amri

Rep: Alicia Saqina/ Red: Fernan Rahadi

Senin 08 Jul 2013 18:05 WIB

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin Foto: ROL/Agung Sasongko Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan dengan dimulainya 1 Ramadhan di 9 Juli 2013, maka Muhammadiyah akan menjalani ibadah puasa selama 30 hari.

Menurutnya, sikap Muhammadiyah tak turut ketetapan pemerintah bukan berarti pihaknya tak tunduk pada Ulil Amri. ''Ulil Amri itu bukan pemerintah atau pun Kemenag, tetapi otoritas,'' katanya.

Din menjelaskan, rapat itsbat yang diselenggarakan pemerintah dalam perhitungan penetapan 1 Ramadhan tersebut diperuntukkan bagi para ahli rukyat. Itsbat penetapan awal Ramadhan ini pun dilakukan berdasarkan penglihatan hilal. ''Seharusnya pemerintah jangan masuk domain umat,'' ujarnya.

Sedangkan landasan Muhammadiyah mengawali Ramadhan, kata dia, adalah sebuah bentuk keyakinan. Penetapan 1 Ramadhan dilakukan berdasarkan perhitungan apabila hilal terlihat sudah di atas ufuk. ''Ini semua kembali lagi pada keyakinan masing-masing,'' katanya.

Terpopuler