'Ngagubyag' Situ untuk Sahur Pertama

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: A.Syalaby Ichsan

Senin 08 Jul 2013 15:07 WIB

Tradisi 'Ngagubyag Situ' di Purwakarta Foto: ijtipurwasuka.com Tradisi 'Ngagubyag Situ' di Purwakarta

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ribuan warga terkonsentrasi di tujuh situ yang ada di Purwakarta, Senin (8/7) pagi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta menebar dua ton ikan di masing-masing situ tersebut.

Ikan yang ditebar itu kemudian boleh di-gubyag (diambil) oleh warga sekitar. Gubyag situ tersebut akan jadi tradisi menjelang bulan puasa. Tepatnya, saat munggahan atau sehari sebelum puasa. Nantinya,  ikan yang diperoleh warga tersebut bisa jadi lauk saat sahur nanti.

Salah satu keramaian tersebut, terlihat di Situ Cigangsa, Desa Campakasari dan Situ Cikumpay di Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka. Ribuan warga, dari usia anak-anak sampai dewasa turun ke situ. Tanpa pikir panjang, mereka rela berbasah-basahan dan kotor-kotoran demi mendapatkan ikan.

Suhendi (12 tahun), anak kelas VI SD asal Desa Campaka itu, mengaku, sejak pukul 07.00 WIB sudah nongkrong di sekitaran Situ Cigangsa. Sengaja dia mendatangi situ dengan luas sekitar tujuh hektare itu, tiada lain ingin mengikuti acara ngagubyag. Dia berharap bisa pulang  membawa ikan segar.

"Ikannya buat lauk saat sahur nanti," ujarnya, kepada Republika. Harapan Suhendi ini, juga dirasakan teman sebayanya, Iwan Kurniawan (12). Bocah berkulit sawo matang itu, ingin sekali membawa ikan tersebut ke rumahnya.

Ikan itu, akan dijadikan lauk pauk bagi keluarganya. Sebagai pengganti daging atau ayam saat makan malam dan sahur nanti."Mudah-mudahan dapat banyak," ujarnya dengan tertawa.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, acara ngagubyag situ ini akan menjadi tradisi menjelang bulan puasa. Tepatnya, saat munggahan. Pemkab ingin, memberikan bantuan dan kegembiraan kepada masyarakat.

"Kami baru bisa menebar dua ton ikan untuk satu situ," ujarnya.  Ikan ini, diharapkan bisa menjadi pengganti sumber protein hewani lainnya. Apalagi, saat ini masyarakat sedang kesulitan.

Sebab, harga sembako, daging dan sayuran sedang dalam kondisi melejit. Jadi, ikan ini bisa menjadi pengganti daging ataupun ayam. 

Kedepan, acara ngagubyag situ akan diperbaiki lagi. Misalkan, ikan yang ditebar tidak lagi mendadak. Melainkan, ditanam setahun sebelum munggahan. Supaya, ikannya lebih banyak dari saat ini. Sehingga, hampir seluruh warga akan mendapatkan ikan tersebut.

Terpopuler