REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyongsong bulan suci Ramadhan, puluhan mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Hidayatullah (STISID), Balikpapan, Kalimantan Timur, dikirim berdakwah.
Para mahasiswa angkatan ke-VIII 2013 itu disebar ke sejumlah kota untuk berdakwah dan pengbdian pembinaan keummatan di masyarakat.
Pelepasan mahasiswa itu merupakan rangkaian tugas mahasiswa yang disebut Praktek Kerja Dakwah (PKD). Puluhan mahasiswa STISID yang seluruhnya perempuan itu, ditugaskan ke pulau Sulawesi.
Disana, mereka kemudian disebar lagi ke berbagai wilayah, seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Ketua STISID Balikpapan Abdul Ghofar Hadi, dalam siaran persnya yang diterima Ahad (7/7) mengatakan, PKD merupakan program untuk menerjunkan para mahasiswa untuk mengemban kuliah praktek di masyarakat.
Ghofar mengatakan, PKD memberikan spirit ruhiyah dari perjalanan para Nabi, sahabat, dan ulama yang telah berjasa melakukan kerja dakwah sehingga Islam bisa kita dinikmati hingga saat ini.
Sebagaimana saat kuliah, tempat PKD juga tidak dicampur antar mahasiswa dan mahasiswi. Selain itu, lanjut dia, tempat PKD untuk mahasiswi ditempatkan di Pesantren-Pesantren Hidayatullah di berbagai wilayah yang ada kampus putrinya sebagai basecamp.
''Ini terkait dengan penjagaan syari'at dan hijab yang menjadi prioritas utama,'' ujarnya. Ghofar mengatakan, kegiatan PKD lebih kongkrit pada kegiatan dakwah dan tarbiyah.
Sifatnya tidak tidak simbolis atau seremonial saja. Mahasiswi diwajibkan PKD ketika memasuki semester 7 dan ditugaskan tidak secara ramai-ramai. Mereka menjalaninya, berdua bahkan ada yang satu orang saja untuk mengoptimalkan potensinya di PKD.
Menurutnya, para mahasiswa dan mahasiswi dalam tugas PKD, melakukan pembinaan keummatan. Seperti ceramah tarawih, khutbah Jumat, bina lingkungan, membina TK dan TPA. Selain itu ikut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Tentu saja dengan senantiasa menjaga adab Islam yang santun dan beradab.