Liga Primer Inggris Sambut Ramadhan (3)

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Fernan Rahadi

Senin 08 Jul 2013 01:30 WIB

Marouane Chamakh, pemain Muslim Arsenal yang muslim lalu dipinjamkan ke West Ham. Foto: Sport 24 Marouane Chamakh, pemain Muslim Arsenal yang muslim lalu dipinjamkan ke West Ham.

REPUBLIKA.CO.ID, Datangnya bulan suci Ramadhan tidak menjadi kendali bagi penyerang West Ham United, Marouane Chamakh. Pemain pinjaman dari Arsenal itu mengaku tidak ada bedanya antara Ramadhan dengan hari biasanya. “Saya tidak punya masalah puasa selama Ramadhan, ini normal saja,” katanya dikutip Independent.

 

Hanya untuk menyiasati keadaan, penggawa Timnas Maroko ini mengaku tidak puasa sehari sebelum dan pada hari pertandingan. Ia tidak bisa memaksakan diri menjalankan keduanya karena bisa berakibat fatal. Meski begitu, Chamakh berjanji pasti menggantinya di lain hari.

 

Pemain sayap Racing Santander, Hameur Bouzza, mengakui menjalankan puasa di tengah kompetisi bisa menjadi masalah. “Saya bangga menjadi seorang Muslim. Saya tak akan berkata berpuasa dan bermain itu mudah,” kata pemain Timnas Aljazair itu. “Bulan Ramadhan cukup berat, dan saya harus mencoba untuk melakukan yang terbaik sepanjang waktu. Allah ada untuk menolong kita.”

 

Langkah berbeda ditempuh pemain Lille, Salomon Kalou. Pada 2011, bersama Nicolas Anelka, keduanya yang masih berstatus pemain Chelsea memilih berpuasa di saat liga bergulir. Daily Mail membuat liputan khusus tentang hambatan yang dihadapi pesepak bola Muslim. Manajer the Blues masih dipegang Andres Villas-Boas.

Pria yang sekarang melatih Tottenham Hotspur itu menerapkan aturan ketat dan tidak pandang bulu. Sang pelatih menerapkan kebijakan tanpa diskriminasi kepada Kalou dan Anelka. Keduanya wajib ikut duduk bareng bersama pemain lainnya yang sedang menikmati sarapan untuk menjaga kekompakan tim.

“Salomon Kalou dan Nicolas Anelka hanya bisa memandangi rekannya menikmati makanan karena memilih tetap melanjutkan puasa,” demikian laporan Daily Mail. Meski dihinggapi rasa lapar, keduanya tidak tergoda membatalkan puasa. Tidak sia-sia pengorban keduanya, karena pada akhir musim, klub yang dibelanya meraih gelar Piala FA dan Liga Champions.

 

Mantan gelandang Barcelona Seydou Keita berbagi pengalaman selama menjalani Ramadhan di tengah padatnya jadwal La Liga Spanyol. Keita mengatakan, sangat sulit untuk bermain dengan level tinggi sebagai pesepak bola dengan tetap menghormati Ramadhan.

 

“Tapi, saya hati-hati untuk tidak bilang tak menjalankan puasa. Hal ini lebih rumit ketika ada pertandingan. Sekali lagi, saya mencoba melakukan yang terbaik, dan paling buruk, saya makan untuk memulihkan fisik,” kata pemain yang merumput di Liga Super Cina bersama Dalian Aerbin itu kepada majalah Aljazair, Le Buteur.

 

Sebagai penganut ajaran Islam yang taat, pemain Timnas Mali itu selalu berusaha untuk menjalankan profesinya dengan baik. Keita ingin kehidupan dunia dan akhirat bisa selaras dengan tetap menghormati lima rukun Islam. Karena itu, ia sering berdoa di ruangan khusus di Stadion Nou Camp maupun di lapangan sebelum laga.

 

Bek VfB Stuttgart Serdar Tasci paham hukumnya bagi seorang Muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan adalah wajib menggantinya di lain hari. Karena itu, ketika tidak bermain dan latihan, dia bakal menjalankan puasa untuk menggantinya di lain hari. Secara terus terang, ia sangat berat menjalani puasa sambil bermain. “Saya bisa mengganti puasa pada hari-hari libur dari pertandingan. Keluarga saya sudah mengerti akan hal ini,” kata penggawa Der Panzer itu.

 

Gelandang el Barca Ibrahim Afellay dikenal sebagai seorang anak yang saleh. Saat masih bermain di Eredivisie Belanda bersama PSV Eindhoven, di setiap bulan Ramadan tiba, ia memilih berpuasa. Tentang berpuasa saat kompetisi, Afellay berucap, “Saya berpegang pada keyakinan secara taat. Tidak masalah betapa sulitnya ini.”

 

Afellay berpendapat, agama tetap nomor satu, bahkan melebihi sepak bola. Dengan berpegang teguh pada agama, pemain yang membela Schalke 04 itu berharap bisa mendapatkan hasil terbaik dalam kariernya. “Itu memberikan saya sebuah perasaan positif,” ujar penghuni De Oranje ini.

Terpopuler