Dewan: Negara Tak Bisa Intervensi Perbedaan 1 Ramadhan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan

Ahad 07 Jul 2013 13:19 WIB

Ramadhan Foto: IST Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR TB. Ace Hasan Syadzily menilai positif upaya menyamakan hari raya Idul Fitri di kalangan umat Islam.

Menurutnya, hal itu akan meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan dalam diri umat Islam. "Penyamaan hari raya pada prinsipnya bagus," kata Ace kepada wartawan, Ahad (7/7), di Jakarta.

Meski demikian,  dia mengingatkan pemerintah tidak melakukan intervensi keyakinan. Pasalnya masing-masing keyakinan memiliki dasar pengambilan keputusan yang sama-sama dibenarkan secara agama. "Kita tidak bisa menyamakan keyakinan yang beda," ujarnya.

Ace mencontohkan, perbedaan yang terjadi antara Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama (NU) dalam menentapkan hari raya Idul Fitri.

Menurutnya, perbedaan terjadi lantaran Muhammadiyah menggunakan metode hisab (hitung hari) sedang NU menggunakan metodi rukyah melihat (melihat anak bulan) untuk menetapkan 1 Hijriyah.

"Keduanya benar. Negara tidak bisa intervensi terhadap keyakinan kelompok untuk wajib mengikuti pemerintah." kata Ace.

Terpopuler