REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Pedagang sudah ancang-ancang menaikkan harga sejumlah komoditas. Ini terjadi sepekan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Kenaikan harga paling fantastis terjadi pada komoditas daging ayam potong.
Berdasar informasi yang dihimpun dari sejumlah pasar tradisional, Kamis (4/7), harga daging ayam potong naik Rp 5.000 perkg. Semula dari Rp 25.000 naik menjadi Rp30.000 per kg.
Kenaikan harga itu terjadi beberapa tahap. Ini terjadi setelah pemerintah menerapkan kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), beberapa waktu lalu.
Sri Sujirah (47), pedagang daging ayam potong di Pasar Gede Klaten, tak menyangka harga ayam mencapai Rp30.000 sebelum Ramadhan. ''Kenaikkan harga dipicu dua momen penting. Yakni, kenaikan BBM dan datangnya Ramadhan,'' katanya.
Menurutnya, harga ayam potong yang mencapai Rp30.000 itu merupakan harga paling tinggi sepanjang pada 2013. Sebelumnya, harga ayam potong pernah mencapai Rp30.000 pada Lebaran tahun lalu.
Pedagang asal Gatak, Delanggu itu memperkirakan harga ayam potong akan terus naik hingga Lebaran tiba. Berdasar catatan Republika, harga daging ayam potong pernah mencapai Rp 28.000-Rp 30.000. Sedang ayam kampung 50.000-Rp 60.000.
Ini terjadi saat serjadi serangan wabah virus flu burung atau H5N1 yang kali menyerang itik. Ini berdampak penjualan daging ayam kampung. Daging ayam kampung di pasaran melambung mencapai Rp 48.000 hingga Rp50.000, bahkan mencapai Rp 55.000.
Harga eceran cabai rawit juga melonjak, mencapai Rp 60.000 per kg. Padahal, sebelumnya harga cabai rawit Rp32.000 per kg. ''Harga cabai rawit terus mengalami kenaikan Rp5.000 setiap hari semenjak kenaikan harga BBM hingga sekarang,'' kata Siti Aisyah (53), pedagang sayuran dan bumbu dapur di pasar Delanggu.
Menurut Siti Aisyah, kenaikkan itu merupakan harga tertinggi selama 2013. Dia pun memperkirakan harga cabai akan terus naik hingga Lebaran tiba. Sementara harga cabai hijau juga mengalami kenaikan dari Rp11.000 menjadi Rp30.000 per kg.