H-5 Ramadhan, Terminal Depok Belum Tunjukkan Lonjakan

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad

Rabu 03 Jul 2013 18:49 WIB

Terminal Kota Depok Foto: depok.go.id Terminal Kota Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- H-5 jelang Ramadhan rupanya tak serta-merta menciptakan bertambahnya jumlah penumpang angkutan umum, yang hendak bertolak ke luar kota.

Suasana dan aktivitas hilir-mudik bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/7) pun, belum menunjukkan lonjakan penumpang yang signifikan.

Komandan Regu Terminal Kota Depok Nausin mengatakan, beberapa hari jelang Ramadhan ini, pihaknya belum mencatatkan aktivitas lonjakan penumpang. "Ya di liburan sekolah dan tinggal beberapa hari lagi mau puasa ini, lonjakan penumpang tak terlalu terlihat," katanya kepada Republika, Rabu (3/7), saat ditemui di Terminal Depok.

Ia menjelaskan, memang bertepatan dengan masa liburan siswa-siswi sekolah ini, terpantau sedikit ada penambahan jumlah penumpang bus AKAP. Tetapi, jumlahnya tidaklah banyak. "Bus-bus, semuanya masih lancar. Bisa dilihat sendiri ini," ujar Nausin.

Umumnya, saat jelang puasa nanti, lonjakan penumpang tujuan luar kota di Terminal Depok, akan terlihat di H-2 dan H-1 Ramadhan.

Hal yang sama juga diungkapkan karyawan perusahaan otobus (PO) Dewi Sri, yang membuka loket penjualan tiket di Terminal Depok. Karyawan PO Dewi Sri, Yono, mengakui, justru saat liburan sekolah berlangsung seperti ini, volume penumpang bepergian tak terlalu banyak.

"Sehari-harinya jika dihitung, dari dua bus yang kami sediakan itu, kursi hanya terisi 75 penumpang," kata Yono.

Ia mengungkapkan, alasan tak ramainya penumpang yang bertolak ke luar kota di momen libur panjang dan jelang Ramadhan ini, kemungkinan akibat naiknya harga BBM bersubsidi sejak sepekan lalu.

Hal ini juga yang membuat PO Dewi Sri menaikkan tarif angkutan mereka, baik untuk tujuan Pekalongan dan Purwokerto. Sehingga, Yono pun berasumsi, masyarakat kota lebih memilih menggunakan uang mereka untuk keperluan lainnya, ketimbang melaksanakan munggahan di kampung halaman.

"Tarif angkutan kami naik dari Rp 53 ribu, setelah kenaikan BBM jadi Rp 58 ribu per orang tujuan Pekalongan, AC," katanya menjelaskan seraya menyebutkan, tarif tersebut hanya daftar tarif sementara.

Adapun pria yang sudah 12 tahun bekerja menjadi karyawan PO Dewi Sri ini mengatakan, biasanya lonjakan penumpang AKAP akan terlihat H-2 Ramadhan. "Tapi, ini nyatanya belum. Belum pernah saya lihat mobil (bus) kami terisi penuh di masa liburan kali ini," katanya lagi.

Terpopuler