BI Purwokerto Siapkan Uang Recehan Senilai Rp 2,7 Triliun

Rep: Eko Widyanto/ Red: A.Syalaby Ichsan

Rabu 03 Jul 2013 11:51 WIB

Uang receh Uang receh

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2013 ini, Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, menyiapkan dana kecil pecahan Rp 20 ribu ke bawah senilai Rp 2,7 triliun.

Jumlah ini meningkat sekitar 23 persen dibanding musim lebaran tahun 2012 lalu, dimana BI menyiapkan uang pecahan kecil senilai Rp 2,2 triliun.

''Kita menyiapkan uang pecahan lebih besar dibanding tahun lalu, karena kemungkinan warga yang hendak menukarkan uangnya pada masa menjelang lebaran tahun ini akan lebih banyak,'' jelas Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto, Rusli Albas, Selasa (2/7).

Pada tahun lalu, dari persediaan uang kecil senilai Rp 2,2 triliun, yang terserap dari proses penukaran uang ada sekitar Rp 1,8 triliun. Dengan demikian, masih tersisa sekitar 400 miliar uang kecil yang tidak ditukarkan oleh masyarakat.

Jumlah uang kecil yang disediakan tahun ini, ujarnya, akan lebih banyal lagi. Hal ini karena dalam menetapkan jumlah persediaan yang kecil tersebut, pihaknya memberlakukan sistem yang berbeda.

''Sebelum menetapkan  nominal yang kecil, kami telah meminta masukan ke bank-bank umum yang beroperasi di wilayah operasi BI Purwokerto. Hal ini karena kami menilai mereka lebih tahu kebutuhan masyarakat,'' jelasnya.

Mengenai pelayanan uang kecil, dia menyebutkan, biasanya proses penukaran uang kecil tersebut memang terasa mulai banyak dilakukan masyarakat, sekitar sepekan sebelum lebaran.

Namun demikian, dia menyatakan, proses penukaran di kantor BI, sudah bisa dilayani pada saat hari pertama Bulan Ramadhan. Hal serupa juga diterapkan di kantor-kantor bank umum.

Mengenai jumlah nominal penukaran uang, Rusli menyatakan, pihaknya tidak akan melakukan pembatasan.

Berapa pun kebutuhan penukaran uang, akan dilayani. ''Saya kira, dengan nominal Rp 2,7 triliun dana uang kecil yang disediakan, berapa pun nominal uang yang akan ditukarkan, akan mencukupi,'' jelasnya.

Sementara mengenai proses penarikan uang dari perbankan menjelang lebaran, Rusli menyebutkan, penarikan uang cukup besar, biasanya terjadi pada masa antara 10 hari hingga beberapa hari menjelang lebaran.

Hal ini karena pada masa itu, banyak perusahaan atau perseorangan menarik dana, untuk kebutuhan membayar THR (Tunjangan Hari Raya) karyawan dan juga kebutuhan untuk lebaran.

Khusus pada tahun 2012, Rusli menyebutkan, penarikan uang di perbankan pada masa menjelang lebaran mencapai angka Rp 1,8 triliun.

Selama sepekan menjelang lebaran, penarikan dana masyarakat dari perbankan yang biasanya hanya kisaran Rp 7-8 miliar per hari, maka pada masa menjelang lebaran bisa mencapai Rp 160 miliar per hari. 

Karena itu, Rusli memperkirakan, penarikan dana masyarakat di perbankan yang terjadi pada tahun ini, diperkirakan akan lebih tinggi lagi. ''Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sepanjang tahun 2013 memang terus tumbuh positif,'' jelasnya. 

Terpopuler