PSK Batu Raden Bakal Cuti Selama Ramadhan

Rep: Eko Widyanto/ Red: A.Syalaby Ichsan

Rabu 03 Jul 2013 12:00 WIB

Prostitusi - ilustrasi Foto: Antara Prostitusi - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Ramadhan tahun ini, para Pekerja Seks Komersial di Baturraden Kabupaten Banyumas, kembali akan melaksanakan cuti bersama.

''Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama Bulan Ramadhan, kami memang memutuskan untuk tidak ada kegiatan prostitusi di kawasan Batu Raden,'' jelas Ketua Paguyuban Penghuni Gang Sadar Amir Sutoyo, Senin (1/7).

Di Baturraden, ada satu lokalilasi ilegal yang dihuni ratusan PSK berikut para induk semangnya. Warga setempat menyebutkan kawasan lokasi ini sebagai kawasan Gang Sadar, karena untuk menuju lokalisasi ini pengunjung harus melalui dua gang sempit. Kedua gang tersebut, dinamakan gang Sadar I dan gang Sadar II.

Amir menyebutkan, pengosongan lokalisasi mulai dilaksanakan tanggal 5 Juli 2013. Dengan demikian, terhitung mulai tanggal tersebut, maka lokalisasi Gang Sadar Batu Raden, tidak beroperasi.

''Ini memang sudah merupakan kesepakatan bersama seluruh penghuni Gang Sadar. Untuk menghormati bulan Ramadhan, meski pun pekerjaan yang dilakukan para PSK tersebut diharamkan agama, namun mereka sepakat untuk tidak melakukan pekerajaan itu pada Bulan Suci,'' jelasnya.

Namun dia menyebutkan, sebelum para PSK dan induk semangnya pulang ke kampung halaman masing-masing, mereka juga akan membagi uang tabungan yang mereka kumpulkan selama satu tahun. 

Meski demikian, dia menyebutkan, tabungan yang terkumpulkan tahun ini, tidak sebesar seperti tahun-tahun lalu. Tahun ini, tabungan yang terkumpul hanya sebesar Rp 400 juta.

Padahal di tahun-tahun sebelumnya, tabungan yang terkumpul bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. ''Saya senddiri tidak tahu kenapa. Mungkin karena jumlah pengunjungnya tahun ini menurun, sehingga tabungan yang dibagikan tidak seperti tahun lalu yang mencapai Rp 1,5 miliar,'' jelasnya. 

Dia menyebutkan, jumlah PSK yang menghuni lokalisasi Batu Raden, berkisar antara 85-150 orang. Mereka tergabung dalam wadah yang dinamakan Paguyuban Anak Kos. Mereka ditampung oleh sekitar 56 orang induk semang.

Amir tidak bisa menyebutkan angka pasti penghuni lokalisasi, karena mobilitas mereka sangat tinggi. ''Mereka bisa saja hanya menghuni lokalisasi Baturraden selama 3 bulan, kemudian pergi lokalisasi lainnya,'' katanya.

Untuk kebutuhan tabungan yang akan dibagikan setiap menjelang Bulan Ramadhan, maka setiap anak kos dan induk semang  diwajibkan menyetorkan dana tabungan sebesar Rp 10.000 setiap kali mendapat transaksi.

Selain dana wajib, juga diizinkan menyetorkan simpanan sukarela yang besarnya bervariasi tergantung kesediaan masing-masing PSK.

''Simpanan sukarela itu, tercatat di buku dan akan dikembalikan setiap menjelang Bulan Puasa. Jadi yang memiliki simpanan sukarela lebih besar, akan mendapat bagian uang yang lebih besar daripada yang tidak pernah pernah memberikan simpanan sukarela,'' katanya.

Terpopuler