Cut Meutia, Kantor Belanda Disulap Jadi Masjid

Rep: Mg 15/ Red: A.Syalaby Ichsan

Selasa 02 Jul 2013 09:33 WIB

Di Masjid Cut Meutia Foto: KHI Di Masjid Cut Meutia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Cut Meutia merupakan salah satu masjid yang bersejarah. Sebelum berubah menjadi masjid, gedung ini awalnya adalah Kantor NV De Bouwpleg, sebuah perusahaan yang mengawasi dan melakukan pembangunan kawasan Nieuw-Gondangdia yang sekarang di sebut Menteng. 

Gedung NV De Bouwpleg adalah gedung bertingkat pertama yang dibangun di daerah Nieuw-Gondangdia pada waktu itu. Kantor pengawasan ini dipimpin oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879-1955). 

Gedung ini dirancang  oleh P.A.J. Moojen dan dibangun sekitar tahun 1910. Dari gedung inilah wilayah Nieuw-Gondangdia mulai dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya.

Setelah P.A.J Moojen wafat, gedung ini digunakan berbagai macam kebutuhan seperti kantor pos, gedung angkatan laut, dinas perumahan, Sekretariat DPRD-GR dan MPRS. Barulah pada tahun 1987 dengan SK Gubernur No. 5184/1987 tanggal 18 Agustus, bangunan ini resmi menjadi masjid tingkat provinsi. 

Nama Cut Meutia diambil dari jalan yang berada di dekat gedung tersebut. Masjid Cut Meutia di bawah dinas museum dan sejarah karena sejak tahun 1961 resmi menjadi gedung yang dilindungi dan sebagai cagar budaya.  Meski fungsinya berubah, namun bentuk bangunan tidak boleh diubah dan hanya boleh direnovasi.

Semula, Masjid Cut Meutia tidak mempunyai halaman ataupun tempat parkir. Namun atas usaha Edi Nala Praya, wakil Gubernur DKI Jakarta, kala itu, taman yang berada di depan Masjid Cut Meutia yang semula milik dinas pertamanan, dibagi  2 sehingga Masjid Cut Meutia pun mempunyai halaman. 

Letak Masjid Cut Meutia yang berlokasi di daerah elit, membuat banyak pejabat yang menjadi jamaah di Masjid tersebut. Salah satunya adalah Wakil Presiden Boediono. Pengurus Masjid setempat mengatakan, Wapres rutin melakukan shalat Jumat dengan para Duta Besar. Para jendral TNI pun kerap beribadah di Masjid tersebut. 

Terpopuler