Puasa Bukan Berarti Tak Olahraga

Red: M Irwan Ariefyanto

Rabu 03 Jul 2013 10:00 WIB

Olahraga agar tubuh bugar (ilustrasi) Foto: the88sj.com Olahraga agar tubuh bugar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Perut kosong merongrong, menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12-14 jam, ditambah tuntutan pekerjaan yang membuat kita lelah, pikiran pun jadi mengawang. Kalau sudah seperti itu, tidur adalah satu-satunya hal yang kita inginkan. Inilah godaan orang berpuasa. Godaan tidur yang paling kuat yang kita rasakan adalah saat datang waktu Sahur dan Siang hari.   

Jika pada bulan-bulan biasa kita awali pagi hari dengan senam atau lari pagi, di bulan Ramadh an seringkali setelah sahur kita akan langsung tertidur dan pergi bekerja. Olahraga di pagi hari pun enggan dilakukan.

Sebenarnya, ujar Dr. Michael Triangto, SpKO, jika kita berolahraga rutin disaat puasa, tubuh akan lebih segar dan sehat. Bukan hanya itu, olahraga rutin di saat puasa juga dapat menghilangkan rasa lemas akibat berpuasa, asal dilakukan dengan benar.

Tidak perlu berolahraga hingga keringat bercucuran, olahraga cukup dilakukan sampai tubuh mengeluarkan keringat dalam jumlah sedikit, lemak berlebih pun sudah terbakar. Bahkan dengan melakukan peregangan saja (stretching), dapat membuat tubuh lebih cepat kencang dan langsing.

Berikut tips olahraga yang baik saat sedang berpuasa dari Dr. Michael Triangto, SpKO:

1. Hal pertama yang harus dilakukan agar olahraga rutin kita tidak mengancam batalnya puasa adalah dengan mengatur waktu. Waktu yang tepat untuk berolahraga adalah saat pagi hari dan sore hari atau sehabis berbuka puasa. Hal ini tergantung pada tujuan olahraga itu sendiri, apakah untuk kesehatan dan kebugaran atau untuk mengolah otot tubuh.

2.  Jika tujuan olahraga untuk kesehatan dan kebugaran, intensitas latihan tidak boleh berat dan sebaiknya dilakukan setelah subuh.  Karena sifatnya yang ringan, jadi tidak menimbulkan gangguan kesehatan dan dehidrasi.  Latihannya yang aman dan tidak membuat terlalu haus ini juga baik bagi anak-anak, kakek dan nenek.

3. Jenis latihan ringan dapat bersifat aerobic atau jalan cepat, jogging, bersepeda dan jenis olahraga permainan juga dapat dilakukan, seperti bulutangkis dan sepakbola yang dilakukan di depan halaman rumah ataupun di jalan raya. Setelah melakukan olahraga pagi kita tidak perlu khawatir untuk mengalami penurunan performa, karena latihannya bersifat ringan dan bahkan kita akan merasa lebih segar dalam bekerja.

4. Jika tujuan olahraga untuk mempertahankan kekuatan otot yang telah terlatih sebelumnya, Dr. Michael menganjurkan untuk dilakukan menjelang berbuka puasa atau setelah makan malam. Intensitas latihannya dapat berat dan dapat dilakukan sebagaimana biasanya. Latihan berat juga tidak akan mengganggu performa kerja karena selesai olahraga tinggal melanjutkan istirahat malam atau tidur.

Terpopuler