REPUBLIKA.CO.ID,Suatu hari Markaban tiba di Stasiun Pasar Minggu. Dia kaget melihat kerumunan orang. Rupanya sedang ada kecelakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang menjadi tontonan yang menarik, maka dia pun memutuskan untuk ikut menonton.
Namun teryata kerumunan itu terlalu banyak sehingga ia tidak bisa melihat korban dengan jelas, apalagi postur tubuh Markaban memang kecil. Jadi, jangankan mendekat, untuk melihat korban saja sulit. Markaban pun punya akal supaya bisa melihat lebih dekat. Ia pun langsung berteriak-teriak sambil pura-pura panik. "Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir.. Tolong minggir !" katanya sambil mengacungkan jari dan mendesak maju menerobos kerumunan orang-orang tersebut.
Orang-orang pun memandanginya, dan ternyata ide Markaban berhasil. Mereka langsung memberi kesempatan kepada Markaban untuk menghampiri korban kecelakaan. Markaban pun langsung mendekati korban kecelakaan. Betapa kagetnya Markaban ketika dia melihat dengan jelas korban kecelakaan, ternyata seekor Sapi.