Banyak Makan Serat Bisa Mengenyangkan Saat Berpuasa

Rep: Dewi Mardiani / Red: M Irwan Ariefyanto

Selasa 02 Jul 2013 10:15 WIB

Makanan Berserat Foto: IST Makanan Berserat

REPUBLIKA.CO.ID,Serat dalam makanan yang dikonsumsi sangat penting peranannya bagi pencernaan. Karena itu, mengonsumsi makanan berserat juga perlu pada bulan puasa. Serat dalam makanan ada dua jenis, yaitu serat yang larut dan tak larut. Serat yang dapat larut dalam air ialah seperti buah-buahan dan beras merah.

Jenis serat yang mudah larut ini mampu melarut banyak dalam air, hanya waktu transitnya lama. Sehingga tak menimbulkan konstipasi (sulit buang air besar) atau pun diare, papar pakar nutrisi dari Akademi Gizi Kementerian Kesehatan, Marzuki Iskandar, di kantornya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam buah-buahan, serat larutnya sangat tinggi. Meski begitu, bagi mereka yang berpuasa dan tergolong lanjut usia, sebaiknya tidak mengonsumsi buah alpukat dan durian karena kandungan lemaknya sangat tinggi.

Pada serat yang tak larut, Marzuki menjelaskan, kandungan seratnya disebut selulosa. Serat ini terdapat pada batang-batang sayuran. Jadi, serat ini tak dicerna sama sekali dan bisa langsung ke feses, tuturnya.

Secara fisiologis, serat bersifat mengenyangkan. Energi yang dihasilkan kecil sehingga membatasi orang yang berpuasa untuk mengonsumsi makanan-makanan yang berlemak dan mengandung energi tinggi. Ini berfungsi untuk menghindari kegemukan, kolesterol tinggi, hipertensi, dan terhindar dari penyakit degeneratif, kata pengajar gizi ini.

Dia mengungkapkan, rasa kenyang pada tiap orang sangat relatif. Namun, serat ini mampu membuat seseorang merasa kenyang.

Fungsi serat di dalam pencernaan untuk memperlancar pencernaan. Dengan serat, konsistensi feses jauh lebih baik sehingga gerakan peristaltik usus baik dan pengeluarannya pun lebih cepat.

Di dalam tubuh, serat juga berfungsi mengondisikan sistem keseimbangan mikroflora usus. Di dalam pencernaan, serat mampu menjaga bakteri probiotik, yaitu yang disebut dengan prebiotik (tempat tinggal bakteri).

Apabila kebutuhan serat dalam tubuh terpenuhi, mikrofloranya bertambah. Bakteri-bakteri baik lebih dominan dibandingkan bakteri-bakteri jahat sehingga terhindar dari racun atau senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan dari metabolisme bakteri jahat.

Misalnya, sebut Marzuki, kita minum air atau makanan yang mengandung e-coli atau ber-salmonella. Bakteri baiklah yang memeranginya, jelasnya.

Bila bakteri baik dominan, bakteri jahat bisa ditekan jumlah dan perkembangbiakannya. Ini bisa mencegah terjadinya diare, konstipasi, dan terhindar dari kanker usus.

Terpopuler