REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah dinilai kurang terbuka dalam menentukan awal bulan Ramadhan 2013. Sebab, perhitungan ketinggian hilal sekarang ini, sudah bisa ditentukan saat nampak setengah derajat.
Pengamat Astronomi ITS Surabaya, Agus Purwanto mengatakan, untuk menyatukan suara soal penetapan awal bulan Ramadhan tidak selalu mengenai fiqih. Namun juga perlu wawasan budaya.
Apalagi, hasil penelitian ilmuan asal Jerman, Martin Al Faser menyatakan, hilal sudah terlihat 40 derajat setelah konjuksi. "Pemerintah pun sudah tahu, namun tidak mau jujur," kata Agus pada Republika, Rabu (19/6).
Hanya saja, dia menilai, Pemerintah masih konsisten untuk menentukan batas hilal dua derajat dan terlihat setelah berjam-jam usai konjuksi. Bila cara berfikirnya demikian, dia menambahkan, penentuan awal puasa akan selalu berbeda dengan Muhammadiyah.