Arab Saudi Blokir WhatsApp Jelang Ramadhan. Mengapa?

Rep: Hannan Putra/ Red: Fernan Rahadi

Selasa 18 Jun 2013 09:26 WIB

WhatsApp Foto: somosblackberry WhatsApp

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menyambut bulan Suci Ramadhan, pemerintah Arab Saudi menyatakan akan menutup layanan WhatsApp di negeri dua Tanah Suci itu. Namun pernyataan tersebut masih sekedar ancaman kepada AS yang tidak mau mematuhi ketentuan-ketentuan  terkait media komunikasi di Saudi.

Tidak hanya Arab Saudi, operator seluler di negara manapun banyak yang gigit jari setelah kemunculan aplikasi WhatsApp, Skype, Line, Kakao, dan sejenisnya yang menawarkan telepon dan chatting gratis. Hal ini tentu saja menurunkan pemakaian pengguna pulsa berbayar melalui telepon dan SMS.

"Kami telah menghubungi pihak WhatsApp dan platform komunikasi sejenis lainnya untuk meminta bekerja sama dengan operator seluler Saudi. Akan tetapi sejauh ini belum ada hasilnya," ujar juru bicara Kominfo Saudim Al-Darrab (17/6) seperti dilansir Arab News.

Al Darrab mengatakan, setiap aplikasi sejenis WhatsApp harus memiliki kontrak kerja sama yang jelas dengan operator seluler lokal. Namun pihak WhatsApp tidak mengindahkan imbauan tersebut. Akibatnya, jaringan viber di WhatsApp terpaksa diblokir oleh Pemerintah Saudi.

Setelah itu, whatsApp direncanakan akan diblokir dan beberapa aplikasi sejenisnya secara keseluruhan akan diblokir pada 9 Juli mendatang yang bertepatan dengan awal masuk Ramadhan.

Menkominfo Saudi dalam beberapa waktu belakangan terlihat telah memperketat pengontrolan pengguna internet dan telepon pintar (smartphone). Saudi juga dikenal dengan negara yang cukup baik yang mempunyai proteksi terhadap internet, terutama soal pemblokiran situs-situs berbau pornografi.

Terpopuler