REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR -- Sebanyak 9.474 orang sudah kembali ke Ibu Kota, Jumat (24/8) malam. Jumlah yang hampir mencapai 10 tibu orang ini merupakan para pemudik, pengguna jasa kereta api (KA).
Jumlah penumpang KA ini, dihimpun berdasarkan data dari Posko Data Humas Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Tercatat sampai jadwal kedatangan kereta terakhir per pukul 18.12 WIB, dengan jumlah KA sebanyak 26 rangkaian.
Kedatangan 9.474 pemudik ini melalui Stasiun Gambir, sedikit melebihi prediksi jumlah penumpang yang diperkirakan tiba di stasiun hari ini atau H+4, yaitu 8.000an.
Kepala Stasiun Besar Gambir Edy Kuswoyo mengatakan, arus balik memang sangat terlihat di hari ini. ''Sudah menunjukkan arus kedatangan (balik), jumlah yang datang semakin berangsur,'' tutur Edy, Jumat (24/8), saat ditemui di Stasiun Gambir. Kian berangsurnya penumpang yang terus mendatangi Gambir, kata dia, sebab Senin (27/8) seluruh pegawai efektif kembali bekerja. Anak-anak sekolah pun, sudah memulai kegiatan belajar-mengajar.
Sedangkan dominasi daerah asal penumpang dengan tujuan akhir Stasiun Gambir yaitu, pengguna KA Cirebon Ekspres atau Cireks dan Argo Parahyangan (Bandung). Untuk hari ini saja tercatat, ada 13 KA Cireks, dua di antaranya merupakan KA Cireks Lebaran. Keberangkatan KA dari Stasiun Cirebon sendiri masih ditambah dengan empat rangkaian KA Argo Jati. Kemudian disusul dengan keberangkatan dari Stasiun Bandung yaitu, sebanyak delapan KA.
Sementara, dipastikan jumlah kedatangan pemudik KA saat arus balik di Stasiun Gambir ini, akan terus bertambah. Hingga malam nanti saja, setidaknya tercatat masih ada sekitar sembilan rangkaian KA lagi yang datang. KA terakhir tersebut yaitu Argo Jati dari Cirebon, dengan kedatangan pukul 00.00 WIB. ''Ini jika sesuai jadwal ya,'' ucap seorang petugas posko data humas stasiun.
Walau pihak KAI mengatakan tidak ada istilah puncak saat musim Lebaran ini, sebab kapasitas kursi terjual 100 persen, tetapi Edy belum mengetahui perkiraan jumlah kedatangan penumpang per esok hari (25/8). ''Lihat saja besok,'' imbuhnya.
Mengenai kemungkinan banyaknya pendatang baru Ibu Kota yang menggunakan jasa KA dan kaitannya dengan sistem boarding pass pada KA, Edy menjawab, ''Itu merupakan kewenangan pemda. Kalau memang penumpang bisa menunjukkan identitas aslinya, tidak ada masalah.''