Warung di Sisi Kanan Nagreg 'Hidup' Kembali

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Hafidz Muftisany

Jumat 24 Aug 2012 17:01 WIB

  Kendaraan para pemudik menuju Kota Bandung dan Jakarta melintasi Jalan Lingkar Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/8) siang.  (Prayogi) Kendaraan para pemudik menuju Kota Bandung dan Jakarta melintasi Jalan Lingkar Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/8) siang. (Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG--Dibukanya kembali dua jalur di Jalan Raya Nagreg pada Kamis sore lalu ternyata membuka kembali pintu rezeki para pemilik warung di sekitarnya. Mereka berbondong-bondong membuka warung kaki lima yang sebelumnya ditutup karena diberlakukannya sistem one way di jalur tersebut.

Seorang pedagang warung makan, Nur, mengaku senang setelah pemberlakuan dua jalur pada arus balik Idul Fitri ini.

"Kemarin kan para pengendara diutamakan menggunakan sisi kiri jalan, sehingga pedagang yang ada di sisi kanan sulit untuk berjualan karena tidak terjangkau para pemudik,"jelasnya saat ditemui Republika di Jalan Pamucatan Km 37, Jumat (24/8).

Nur juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengalami kerugian karena sistem satu arah atau one way tersebut. "Biasanya bisa Rp 500.000 sehari, ini dapat Rp 50.000 sehari juga udah untung,"keluhnya.

Senada dengan Nur, Asep, pemilik warung minuman ini juga berharap dengan dibukanya kembali jalur ini, ekonomi keluarganya dapat membaik. "Semoga pendapatannya bisa normal kembali,"harapnya.

Pemberlakuan sistem one way oleh Polres Bandung yang dimulai sejak Sabtu (11/8)pekan lalu memang menggunakan jalur sepanjang lebih dari 1 kilometer ini khusus untuk arus mudik dari arah Bandung tujuan Garut, Tasikmalaya, dan ke arah Jawa Tengah.

Namun kini, untuk menghindari meningkatnya volume kendaraan arus balik maka jalur Nagreg lama dibuka kembali dan digunakan untuk kendaraan asal Garut menuju Bandung

Terpopuler