Dua Jalur Kembali Diterapkan di Nagreg Lama

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Taufik Rachman

Jumat 24 Aug 2012 13:33 WIB

 Petugas Kepolisian menutup jalur menuju Nagreg di kawasan Sasak Besi, Cibatu, Jawa Barat, Rabu (16/8).  (Adhi Wicaksono) Petugas Kepolisian menutup jalur menuju Nagreg di kawasan Sasak Besi, Cibatu, Jawa Barat, Rabu (16/8). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,NAGREG--Untuk menghindari kemacetan panjang di Tasikmalaya dan Garut, pemberlakuan dua arah di tanjakan Nagreg atau jalur Nagreg lama mulai dilakukan. Pihak Polres Bandung pun sudah membuka jalur tersebut sejak Kamis (23/8) sore.

Menurut Kapolres Bandung, AKBP Sandi Nugroho, rekayasa lalu lintas ini dilakukan guna untuk mengurangi volume kendaraan di Lingkar Nagreg. "Pada Kamis sore kemarin di Kadungora dan Limbangan, Garut sudah ada penumpukan kendaraan untuk itu kita buka jalur ini," jelasnya saat dihubungi Republika, Jumat (24/8).

Untuk itu, lanjut Sandi, setiap kendaraan dari Garut via Kadungora akan diarahkan melewati Lingkar Nagreg atau Jalan Cagak melalui tanjakan Nagreg."Jadi mulai dari Pos Cagak hingga Pamucatan akan kami pasang kanalisator," katanya.

Sandi mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan mencoba mengurangi volume kendaraan dari arah Tasikmalaya melalui Lingkar Nagreg dan Tanjakan Nagreg. "Tapi kami tetap memprioritaskan Lingkar Nagreg untuk arus balik kali ini. Meskipun sudah ada pemberlakuan dua arah namun itu kondisional, bila memang sudah ada tanda-tanda macet di Limbangan atau Kadungora kami akan berlakukan rekayasa lalu lintas kembali,"tambahnya.

Saat ini terpantau untuk arah Garut ke Nagreg terhambat di Leles sepanjang empat kilometer. Sedangkan untuk arah Gentong, Tasikmalaya hingga Nagreg hingga pukul 12.00 kendaraan yang melintas hanya mampu berjalan sejauh dua meter dalam waktu 30 menit.

Seorang pengendara, Dian, mengaku sudah tertahan di Kadungora selama dua jam. "Biasanya setengah jam juga sudah sampai Nagreg. Belum lagi sekarang harus lebih hati-hati karena banyaknya pengendara motor,"keluhnya.

Sementara itu untuk kawasan Lingkar Nagreg, tidak terlihat adanya penumpukan kendaraan. Para pengendara pun rata-rata memacu kecepatannya hingga 80 kilometer perjam.