Hipertensi Keluhan Dominan Pemudik

Red: Yudha Manggala P Putra

Kamis 23 Aug 2012 20:28 WIB

 Para pemudik yang menggunakan kapal roro tiba di dermaga pelabuhan Merak, Banten, usai pulang dari kampung halaman, Kamis (23/8).(Agung Supriyanto/Republika) Para pemudik yang menggunakan kapal roro tiba di dermaga pelabuhan Merak, Banten, usai pulang dari kampung halaman, Kamis (23/8).(Agung Supriyanto/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan kesehatan dominan yang dikeluhkan para pemudik Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur. 

"Hingga saat ini yang paling banyak memang hipertensi yang dipengaruhi oleh keadaan diperjalanan yang memicu stres," kata Kepala Posko Kesehatan Terminal Bus Kampung Rambutan dr.Novandi saat menerima kunjungan Kasundinkes Jakarta Timur di Jakarta, Kamis (23/8). 

Novandi menyebutkan terdapat sembilan pemudik yang mengeluhkan hipertensi dari jumlah keseluruhan pasien sejak H-1 Sabtu (18/8) hingga H+4 Kamis, yakni 23 pasien. Dia menyebutkan sebagian besar pasien merupakan pria yang berusia lebih dari 50 tahun. 

"Sebetulnya penyakit hipertensi tersebut merupakan penyakit yang umumnya sudah lama diderita, namun karena kondisi perjalanan yang tidak stabil, panas dan berdesak-desakan, maka penyakit tersebut kambuh," katanya. 

Novandi mengatakan gejala hipertensi tersebut umumnya pusing," katanya.  "Mereka biasnya mengeluhkan pusing, tapi ketika diperiksa tensi darahnya naik hingga lebih dari 140/80 mmHg," katanya. 

Selain dari kondisi perjalanan, Novandi juga menilai kambuhnya penyakit hipertensi tersebut disebabkan karena makanan. "Jika makanannya salah, terutama hidangan Lebaran ini yang kebanyakan mengandung kolesterol bisa jadi menyebabkan hipertensinya kambuh," katanya. 

Selain hipertensi, dia juga menyebutkan maag, sakit kepala dan penyakit kulit yang sering dikeluhkan para pemudik. Menghadapi lonjakan penumpang pada arus balik Idul Fitri 2012, Novandi mengatakan pihaknya akan menambah personel dan pasokan obat jika dibutuhkan.

"Jika memang sangat dibutuhkan, kami akan menurunkan sebanyak tiga hingga empat personel kesehatan dari puskesmas terdekat, seperti puskesmas Ciracas, Cipayung dan Pasarebo," katanya.

Terpopuler