REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mencatat sembilan pemudik tewas akibat kecelakaan lalu lintas selama Lebaran 1433 Hijriah sejak Sabtu (18/8) hingga Rabu (22/8).
"Berdasarkan data selama Operasi Ketupat 2012, tingkat kecelakaan lalu lintas arus mudik dan balik lebaran tahun ini masih terbilang tinggi," kata Dirlantas Polda Kalbar Kombes Pol Lotharia Latif di Pontianak, Rabu.
Ia melanjutkan sedikitnya ada 16 kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan sembilan orang tewas di wilayah hukum Polda Kalbar yang sebagian besar terjadi di antara ruas jalan dari Siantan (Pontianak) hingga Kota Singkawang.
"Korban tewas terbanyak di Kabupaten Pontianak, sementara penyebabnya karena kelalaian serta usia di bawah 30 tahun," katanya.
Selain korban tewas, kecelakaan tersebut juga menimbulkan korban luka berat sebanyak dan korban luka ringan mencapai 18 orang serta kerugian materil Rp97,05 juta.
Pengendara sepeda motor masih mendominasi kecelakaan lalu lintas dengan kasus terbanyak antara 18 - 19 Agustus 2012.
Ia melanjutkan, pihak kepolisian akan terus memantau arus balik para pemudik, agar tidak terjadi kecelakaan dan kemacetan.
Di Pontianak, pada malam Lebaran tidak terjadi kemacetan berarti baik di jembatan maupun di ruas jalan lain yang biasa macet.
Pada malam Lebaran, pihaknya melarang penonton meriam berhenti di atas Jembatan Kapuas.
"Kami juga memantau agar tidak dilakukan takbir keliling pada malam Lebaran," katanya.