REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperediksi puncak arus balik untuk moda transportasi jalur udara atau pesawat terjadi pada H+6 tepatnya pada Ahad (26/8). Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada Republika, Rabu, (22/8).
Bambang menjelaskan puncak arus balik Lebaran berbeda antara moda transportasi darat, laut dan udara. "Untuk puncak arus balik kereta api dan jalan raya diprediksi pada H+4 (Jumat, 24/8) sampai H+5 (Sabtu, 25/8)," kata Bambang.
Perkiraan yang sama juga terjadi pada moda transportasi angkutan laut. Bambang menambahkan Kementerian Perhubungan telah siap menghadapi arus balik. "Kami telah siap untuk menghadapi arus balik. Kesiapannya sama dengan arus mudik," tuturnya.
Sementara itu, ketika disinggung masalah keterlambatan jadwal penerbangan/delay pesawat yang terjadi beberapa hari lalu, pihaknya masih menyelidiki penyebab kasus tersebut.
"Ya memang ada kasus delay pesawat. Saat ini masih kami selidiki, apakah penyebab delay itu karena penambahan operasional atau karena faktor internal. Saat ini, kami memegang data tentang keterlambatan dari pengelola bandara," lanjut dia.
Bambang menambahkan saat ini belum menerapkan sanksi untuk maskapai tersebut. "Sanksi tidak ada. Keterlambatan itu malah mereka yang merugi. Mereka nantinya diwajibkan untuk mengganti kerugian penumpang yang diakibatkan keterlambatan tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2012 di Kantor Kemenhub, terdapat 11 jadwal penerbangan yang mengalami keterlambatan jadwal kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Maskapai yang mengalami keterlambatan di antaranya Batavia Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Citilink, dan Indonesia Air Asia. Keterlambatan itu terjadi dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.