Ramadhan Lalu, Dua Juta Muslim Kunjungi Yerusalem

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad

Selasa 21 Aug 2012 12:00 WIB

Umat Islam Palestina menunaikan Shalat Jumat berjamaah di Komplek Masjid AL Aqsa,Yerusalem, Jumat (10/8). (Ammar Awad/Reuters) Umat Islam Palestina menunaikan Shalat Jumat berjamaah di Komplek Masjid AL Aqsa,Yerusalem, Jumat (10/8). (Ammar Awad/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Kelonggaran yang diberikan pemerintah Israel dimanfaatkan umat Islam untuk menyemarakan jalan-jalan di Yerusalem dengan atribut bernuansa Idul Fitri. Suasana tambah semarak, ketika umat Islam dari seluruh dunia berdatangan.

Tiba di Yerusalem, pengunjung segera melihat pedagang kue Semolina yang mempertunjukan teknik atau cara membuatnya. "Di sini, kami suka makan kue Semolina, kue yang terbuat dari tepung, almond, kurma dan lainnya," kata pedagang tersebut seperti dikutip alarabiya.net, Selasa (21/8).

Di masyarakat Yerusalem sendiri, ada satu tradisi berupa membuat kue lezat yang nantinya dibagikan kepada para tetangga. Biasanya, kue-kue yang dibuat memiliki kekuatan rasa pada rempah-rempah yang diracik sedemikian rupa sehingga menghasilkan aroma yang khas.

Di luar semarak itu, selama Ramadhan kota suci telah dikunjungi dua juta pengunjung. Jumlah itu meningkat pesat ketimbang tahun sebelumnya.  Jumlah terbesar umat Islam yang datang berasal dari Afrika Selatan.

"Kami datang ke kota suci untuk melaksanakan shalat di Alaqsha. Kami begitu emosional ketika melihat Yahudi memperlakukan masjid suci dan umat Islam di sini," kata peziarah asal Afsel.

Ia mengatakan kedatangannya ke kota suci merupakan pengalaman yang luar biasa. Kehidupan kota ini begitu pula dengan umat Islam begitu sederhana.

Selain Muslim Afrika Selatan, umat Islam dari negara tetangga dan lainnya datang meramaikan kota suci. Tujuan utama mereka adalah melaksanakan shalat di Masjid Alaqsha. "Kependudukan Israel sangat mengganggu," kata peziarah asal Ramallah, Tepi Barat.

Jadi, tak heran bila Idul Fitri di Yerusalem begitu meriah dan penuh emosional bagi umat Islam. Jalan-jalan yang lama berpenampilan suram tampak cerah menyambut umat Islam seluruh dunia yang berdatangan untuk melaksanakan shalat Id dan bersilaturahim.

Terpopuler