Penumpang Keluhkan Aturan di Stasiun Senen

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Dewi Mardiani

Senin 20 Aug 2012 19:43 WIB

Pemudik di Stasiun Senen (ilustrasi). Foto: Republika/Prayogi Pemudik di Stasiun Senen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpang mengeluhkan kebijakan tak boleh masuk stasiun sebelum dipanggil oleh petugas. Sementara, petugas baru memanggil nama kereta sekitar satu jam sebelum keberangkatan kereta api.

Supriyadi (53 tahun) mengatakan tiba di Stasiun Senen sekitar pukul 17.00 WIB. Sementara, menurutnya kereta yang akan membawanya ke Purwokerto baru berangkat sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, dia dicegat petugas untuk tidak memasuki stasiun terlebih dahulu sebelum dipanggil. "Biar tidak mengumpul di dalam," ujarnya menirukan ucapan petugas, Senin (20/8).

Menurutnya, kebijakan yang dibuat PT KAI sangat ketat. Malah, dia mengatakan aturannya lebih ketat daripada naik pesawat di bandara. Dia mengatakan untuk masuk stasiun harus menyiapkan KTP untuk disamakan dengan identitas di tiket. Jika berbeda, penumpang tidak boleh masuk.

Sementara, penumpang boleh mengganti identitas di tiket dengan membawa KTP atas nama sendiri dan KTP yang digunakan untuk membeli. Selain itu, harus membayar 25 persen dari harga tiket.

Sementara, Hadi (48 tahun) salah seorang pengantar penumpang tujuan Kutoarjo, Jawa Tengah juga mengeluhkan hal yang sama. Dia menduga kursi yang ada di dalam sebagian dipindah keluar. Namun, tetap tidak cukup menampung. Dia juga mengatakan telah tiba sejak habis Ashar dan keretanya baru akan berangkat pukul 19.30 WIB. Dia mengaku terpaksa duduk di emperan toko yang ada di stasiun. "Jadi kayak orang telantar," kata dia.

Selain itu, dia juga mengeluhkan adanya larangan pengantar dilarang masuk. Dia mengaku kasihan terhadap para penumpang yang membawa barang terlebih perempuan. Akhirnya, dia harus menyewa porter.

Sementara, situasi Stasiun Pasar Senen di hari kedua Lebaran terpantau masih padat. Ada pula yang masih mengantre tiket kereta api ekonomi hari berikutnya. Namun, masih banyak calon penumpang yang duduk di sembarang tempat akibat jumlah calon penumpang melebihi kapasitas kursi yang disediakan.

Terpopuler