Sambut Lebaran, 3.500 WNI Hadiri Open House di KBRI Tokyo

Red: Heri Ruslan

Senin 20 Aug 2012 05:49 WIB

Duta Besar Muhammad Lutfi didampingi Ibu Bianca Lutfi menyambut masyarakat yang menghadiri Open House di KBRI Tokyo. Foto: kbritokyo Duta Besar Muhammad Lutfi didampingi Ibu Bianca Lutfi menyambut masyarakat yang menghadiri Open House di KBRI Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID,  Terik matahari musim panas di Tokyo yang cukup menyengat, dengan suhu sekitar 30 derajat Celcius, tidak menyurutkan niat masyarakat Indonesia yang bermukim di Tokyo dan sekitarnya untuk mengikuti Open House di Wisma Duta Besar RI Tokyo dalam rangka perayaan Idul Fitri 1433 H.

Acara ini hadir diperkirakan dihadiri oleh 3.500 orang masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang. Mereka berasal dari beragam latar belakang yang berbeda antara lain kaum profesional, mahasiswa, para pemagang dan WNI yang menetap di Jepang bersama keluarganya.

Duta Besar Muhammad Lutfi didampingi Ibu Bianca Lutfi serta para staff KBRI Tokyo antusias menyambut masyarakat yang hadir.”Mohon maaf lahir batin, datang dari mana pak?” sambut Dubes Lutfi kepada salah seorang warga. “Dari Saitama pak Dubes,” balas seorang warga Indonesia yang bekerja dan tinggal di Saitama, sekitar 50 km dari Tokyo.

Setelah bersalam-salaman dengan Dubes Lutfi dan staf KBRI, para hadirin dipersilahkan untuk mencicipi hidangan lebaran khas Indonesia yaitu ketupat, opor ayam dan sambal goreng.

“Selain ingin bersilaturahmi dengan pihak Kedutaan, teman dan kerabat yang tinggal di Jepang, kami juga ingin mencicipi hidangan khas Lebaran di Tokyo,” ujar seorang ibu yang datang dengan keluarganya.

Acara Open House didahului oleh acara Shalat Ied yang diselenggarakan oleh Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) di Sekolah Republik Indonesia Tokyo. Peserta shalatpun membludak sehingga shalat diselenggarakan dua kali.

Mengingat Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari libur, KBRI Tokyo telah mengantisipasi membludaknya peserta shalat Ied dan Open House. KBRI Tokyo bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat mengatur arus kedatangan masyarakat Indonesia baik ke Sekolah Indonesia maupun ke Wisma Duta Besar.

Acara tahunan Shalat Ied dan Open House juga menarik perhatian kalangan pers Jepang. Nippon Hoso Kyokai (NHK), badan penyiaran publik utama di Jepang mengirimkan wartawannya untuk meliput acara ini. “Acara ini cukup unik karena tidak ada acara keagamaan yang bisa menyatukan masyarakat Indonesia di Tokyo,” ungkap Akihiro Yokota, wartawan NHK ketika bertemu dengan KBRI Tokyo di sela-sela peliputannya.