REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pihak Istana Negara mengundang sebanyak 600 orang masyarakat umum dalam Open House dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Ahad (19/8) ini. Sebanyak 200 orang di antaranya merupakan para penyandang berkebutuhan khusus, termasuk 12 orang penyandang tuna daksa.
Dalam acara Open House tersebut, pihak Istana Negara juga memberikan uang santunan khususnya kepada para penyanda berkebutuhan khusus. Jumlah uang santunan tersebut ternyata hanya sebesar Rp 200 ribu.
"Tadi hanya dapat Rp 200 ribu," kata salah seorang penyandang berkebutuhan khusus, Erwin yang ditemui di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Ahad (19/8).
Erwin mengaku baru pertama kali dirinya ke Istana Negara dalam acara Open House untuk bersalaman dengan Presiden SBY. Dengan dirinya yang hanya bertumpu di kursi roda, ia merasa bangga dapat bertemu secara langsung dengan Presiden SBY.
Namun ia agak merasa kecewa dengan uang santunan hanya sebesar Rp 200 ribu. Padahal ia merencanakan untuk menggunakan uang santunan ini untuk modal usahanya.
"Uang Rp 200 ribu untuk apa, sebentar juga sudah habis," ujarnya sambil tersenyum kecut.
Kekecewaan juga akan dirasakan penyandang berkebutuhan khusus lainnya, Baharudin. Ia menderita lumpuh di bagian kaki dan harus berjalan dengan menggunakan kedua tangannya.
Ia berangkat ke acara Open House dari rumahnya di bilangan Pandeglang, Banten. Ia pun harus merogoh uang sekitar Rp 100 ribu dengan harapan dapat bertemu dengan Presiden SBY agar dapat diberi modal untuk usaha.
"Ini yang kedua kalinya, pertama kali saat 2004 dapat santunan Rp 500 ribu. Santunan nanti untuk modal," harapnya.