REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Tak ada lagi kesendirian bagi mualaf Houston saat merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Muslim Houston, Amerika Serikat, kini bisa merayakan Idul Fitri bersama-sama.
''Kami ingin para mualaf merasakan spirit Idul Fitri yang sesungguhnya,'' kata Abdullah Oduro, yang masuk Islam 15 tahun lalu, kepada Houston Chronicle.
Oduro pernah merasa kesendirian Idul Fitri saat pertama kali merayakannya. Usai menunaikan shalat Ied, Odura mendapat sejuta pelukan dan ucapan saling maaf memaafkan. Tapi, setelah pulang ke rumah, Odura merasakan kesendirian dalam keluarga Kristennya.
Perasaan serupa dialami oleh Isa Parada (35) yang memeluk Islam ketika dirinya masih berusia 19 tahun. Wanita Salvador yang kini menjabat direktur pendidikan Masjid Sabireen, Stafford, ini ingin merasakan perayaan Idul Fitri yang penuh suka cita bersama saudara sesama Muslim.
Itulah mengapa Muslim Houston tahun ini ingin menggelar Idul Fitri yang spesia. Tidak langsung pulang ke rumah usai Shalat Ied, mereka akan merayakannya dengan menggelar festival Idul Fitri di Masjid Sabireen. Perayaan lengkap dengan barbekyu, hotdog, sepak bola, aneka kontes, dan berbagai hadiah.
''Kemeriahannya seperti kemeriahan Hari Natal,'' kata Parada. ''Kami akan saling bertukar kado dengan sesama saudara Muslim kami.''
Ana Turner (26), wanita Meksiko yang memeluk Islam tahun lalu, mengaku sangat antusias merayakan Idul Fitri tahun ini. Dia ikut membantu membungkuskan kado untuk dibagikan kepada saudara seagama. ''Tidak ada yang diinginkan oleh orang Amerika selain barbekyu dan sepak bola,'' seloroh Turner sambil tertawa.