REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Memasuki H-1 Lebaran Idul Fitri 1433 H iring-iringan sejumlah pemudik Bajaj dari arah Jakarta tujuan Jawa Tengah masih melintasi daerah Pantura Cirebon. "Rombongan pemudik Bajaj dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah, masih terus mewarnai arus mudik lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah di daerah Pantura Kabupaten Cirebon," kata Brigadri Safrudin petugas Pos Pengamanan Arus Mudik Lebaran Idul Fitri di Palimanan Cirebon, Sabtu dini hari (18/8).
Pemudik Bajaj, kata dia, selalu menjadi perhatian masyarakat Pantura mulai dari Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, karena kendaraan tersebut diminati terutama anak-anak.
Sementara itu Munarto, seorang pemudik Bajaj di Kota Cirebon kepada wartawan, Sabtu mengatakan, perjalanan mudik rombongan Bajaj dari Jakarta berhenti di daerah pantura Cirebon untuk mendinginkan mesin. Perjalanan mudik dengan Bajaj butuh kesabaran dan pengalaman yang cukup karena melelahkan dengan keterbatasan kecepatan kendaraan roda tiga 40 kilometer per jam, sopir Bajaj harus mampu memperbaiki kerusakan ringan karena tidak semua bengkel dadakan memahami mesin kendaraan tua tersebut.
Ia menambahkan, selama dua puluh kali mudik lebaran dengan Bajaj mengantarkan keluarganya ke Tegal, Jawa Tengah, kendaraan tua tersebut cukup handal melintasi ratusan kilometer jalur Pantura.
Tuti warga Pantura di Cirebon menuturkan, memasuki H-1 rombongan pemudik Bajaj dari Jakarta masih mewarnai arus mudik sepanjang jalur utama pantura di Kabupaten Cirebon. "Arus mudik lebaran Idul Fitri bagi masyarakat Pantura di Kabupaten Cirebon menjadi agenda rutin untuk memperhatikan mereka seperti mendirikan warung dadakan, cuci kendaraan motor dan mobil, dan tempat istirahat," katanya..
Sehari jelang Lebaran Idul Fitri, perjalanan dari Jakarta menuju Pantura Karawang masih padat merayap setelah di Kabupaten Subang arus lancar ramai, melintasi Kabupaten Indramayu perjalanan tersendat di sejumlah pasar tradisional, sementara itu di Kabupaten Cirebon terjebak kemacetan di pasar Pesalaran Plered oleh pasar tumpah dimana sebagai pedagang menempati bahu jalan.