REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Sekitar 60.000 kendaraan bermotor per hari melintas di Jembatan Suramadu dalam suasana arus mudik Lebaran 1433 Hijriah. Guna mengurai antrean di pintu masuk, pengelola Jembatan Suramadu menambah dua loket pembelian tiket untuk kendaraan roda dua.
Jumlahnya kini menjadi empat loket. Sementara, kendaraan roda empat menggunakan dua jalur dengan dua loket.
"Ini untuk mempercepat penguraian antrean di pintu masuk jembatan," kata Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Suhariono, seperti dikutip Antara.
Cara seperti itu, menurut dia, ternyata sangat efektif untuk mengurai antrean kendaraan bermotor. Buktinya, sejak "H-7" hingga saat ini antrean terpanjang hanya hingga 30 meter.
Selain menambah loket, petugas juga melakukan sistem 'jemput bola'. Mereka menambah petugas penjual karcis kepada para pengendara.
"Ada sebanyak 10 orang petugas tambahan yang kami tugaskan secara khusus menjual tiket kepada pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintas di Jembatan Suramadu ini," katanya.
Untuk membantu memperlancar arus lalu lintas, petugas tol juga bekerja sama dengan Polisi Jalan Raya (PJR). Sebanyak enam orang melakukan patroli secara khusus di jembatan itu. Langkah ini sengaja dilakukan mengingat ada kecenderungan sebagian pengemudi masih berhenti di tengah jembatan untuk sekedar berfoto.