REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ustaz Yusuf Mansyur mengajak umat muslim untuk tidak melupakan akhirat saat mengejar dunia. Kejarlah dunia, kata Ustaz Yusuf, seakan-akan kita akan hidup selamanya, dan kejarlah akhirat seolah-olah kita akan mati esok hari.

"Jika kita mengejar dunia, maka bisa saja dunia itu kita dapatkan atau bahkan tidak kita dapatkan. Akhiratpun tidak dapat juga. Tapi jika kita mengejar akhirat, maka akhirat kita dapatkan, dunia juga kita dapatkan," sebut Ustaz Yusuf saat memberi tausiah dalam acara Tabligh Akbar Ramadhan di Kampus Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor akhir pekan lalu.

Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang, Banten itu membeberkan kiat untuk mendapatkan akhirat. "Caranya jika dunia dan akhirat berhadapan, maka utamakan akhirat. Maka duniapun insya Allah tidak akan lepas," tegas Ustaz Yusuf.

Di sela-sela tausiahnya, Ustaz Yusuf berdialog dengan Rektor UNIDA Bogor, Dr H Martin Roestamy.,SH.,MH. Rektor menyebutkan salah satu peraturan yang ada di UNIDA adalah kewajiban shalat berjamaah di awal waktu. "Jadi sepuluh menit sebelum azan berkumandang seluruh aktifitas kampus berhenti sejenak," sebut Martin.

Pada kesempatan itu Ustaz Yusuf mengajak Randy, anak asuhnya yang mempunyai keterbelakangan mental. Meski dianugerahi kekurangan fisik dan mental, Randy mampu menghafal surat Al Waqiah. Dalam kesempatan itu Randy mengemukakan keinginannya menunaikan ibadah haji.

Gayung bersambut, UNIDA lewat Lembaga Amil Zakat (LAZ) bersedia memberangkatkan Randy ke tanah suci jika Kementerian Agama memudahkan prosedurnya. Tetapi jika belum tercapai pergi ibadah Haji, Randy akan diberangkatkan Umroh melalui LAZ UNIDA.

Acara Tabligh Akbar itu mampu membetot perhatian umat Islam, terutama di sekitar Ciawi, Bogor, Cianjur, Sukabumi dan sekitarnya. Mereka berbondong-bondong datang ke Kampus UNIDA untuk menyaksikan tabligh akbar yang juga dimeriahkan grup band J-Rock dan Wali.