REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Riau membangun sejumlah posko di jalur rawan kejahatan guna memberikan kenyamanan bagi para pemudik pada Lebaran Idul Fitri 1433 H.
"Ada sebanyak 70 posko yang didirikan di lokasi-lokasi rawan kejahatan dan kecelakaan serta kemacetan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Anggaria Lopis di Pekanbaru, Kamis.
Sebanyak 70 posko tersebut, kata dia, dibangun di sejumlah lintasan utama yang menjadi jalur penghubung Riau dengan sejumlah wilayah provinsi tetangga. Terutama yakni pada Jalur Lintas Timur yang menghubungkan Riau dengan Sumatra Utara serta Jalur Lintas Barat dan Lintas Tengah.
Tiga jalur ini, kata dia, memiliki tingkat kerawanan tersendiri, mulai dari aksi-aksi kejahatan, hingga rawan kemacetan dan kecelakaan akibat jalan yang rusak atau berlubang. Ia menjelaskan, kasus kejahatan dan kecelakaan selama Lebaran di Riau masih tergolong sangat tinggi dan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Untuk itu, kata dia, maka perlu diwaspadai, salah satunya yakni dengan mendirikan posko-posko di daerah rawan. "Selain itu, sebaiknya juga para pemudik selalu waspada saat berkendara. Hindari hal-hal yang mencurigakan, hati-hati di jalur rusak, dan selalu sigap untuk menghindari kecelakaan," katanya.
Sudah selayaknya, kata dia, sejumlah kondisi mulai musim mudik tahun ini untuk mendapat perhatian serius petugas keamanan yang bersiaga di 70 pos pengamanan tersebut. Nantinya, kata Anggaria, pihak kepolisian juga tidak hanya fokus terhadap kelancaran arus mudik, namun juga akan menyebar sejumlah intelijennya dalam mengantisipasi terjadinya aksi terorisme.
"Pos pengamanan ini sebenarnya telah dirikan sejak 11 Agustus lalu. Namun akan tetap dibuka hingga tanggal 26 Agustus mendatang," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendirikan posko di sejumlah objek vital seperti di sebanyak 22 terminal, 19 pelabuhan dan empat bandara yang ada di Riau.
"Kemudian, kami (kepolisian) dengan sejumlah satuan pengamanan operasi ketupat 2012 juga akan bersiaga di sejumlah jalur alternatif, termasuk menyiapkan beberapa alat berat di sejumlah titik rawan bencana guna mengantisipasi apabila terjadi laka lantas," katanya.