Omzet Pedagang Kopi Keliling di Pelabuhan Merak Naik

Red: Hazliansyah

Rabu 15 Aug 2012 17:21 WIB

Pemudik bermotor masuk ke kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (28/8). PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP), Indonesia Ferry menyiapkan dua kapal khusus bagi sepeda motor. Foto: Republika/Agung Supriyanto Pemudik bermotor masuk ke kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (28/8). PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP), Indonesia Ferry menyiapkan dua kapal khusus bagi sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Omzet pedagang minuman kopi keliling di Pelabuhan Merak, Banten, naik dua kali lipat selama menjelang Idul Fitri 1433 Hijriah.

"Sejak sepekan terakhir keuntungan kami naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 150 ribu," kata Sri Runingsih (50) seorang pedagang kopi di Pelabuhan Merak, Rabu.

Ia mengatakan, selama menjelang Lebaran pendapatan pedagang kopi keliling di lingkungan Pelabuhan Merak naik drastis. Kenaikan pendapatan itu disebabkan banyak pemudik yang hendak menuju Pulau Sumatera.

Mereka kebanyakan pemudik membeli minuman kopi saat istirahat di tempat ruangan duduk, mushalla juga antrean kendaraan di dermaga Pelabuhan Merak. "Saya optimistis selama menjelang Lebaran bisa menabung untuk biaya anak yang kini duduk di SMK Swasta di Kota Cilegon," katanya.

Menurut dia, dirinya berjualan dengan modal Rp 30-50 ribu per hari untuk membeli kopi instan yang langsung bisa diseduh air panas. Minuman kopi dijual setiap sebungkus atau segelas dengan harga Rp 3.000.

"Kami berjualan sehari bisa tiga kali, bahkan sampai malam hari," ujar Sri.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas PT ASDP Merak Mario mengatakan, pihaknya tidak melarang masyarakat berjualan keliling di sekitar Pelabuhan Merak karena bisa menghasilkan pendapatan ekonomi keluarga. Namun, kata dia, mereka berjualan tetap harus menjaga kebersihan dan kenyamanan. Selain itu, juga mereka berjualan dengan tertib.

"Kami akan menindaktegas jika pedagang ditemukan membuang sampah sembarangan," katanya.

Terpopuler