Buruh Blokir Jalur Mudik Gresik-Lamongan

Red: Hazliansyah

Rabu 15 Aug 2012 16:44 WIB

 Sejumlah buruh membentangkan spanduk ketika berunjuk rasa menuntut revisi dan penyesuaian upah minimum kabupaten/kota (UMK). Foto: Antara/R Rekotomo Sejumlah buruh membentangkan spanduk ketika berunjuk rasa menuntut revisi dan penyesuaian upah minimum kabupaten/kota (UMK).

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) memblokir jalur mudik yang menghubungkan wilayah Kabupaten Gresik dan Lamongan, Jawa Timur, Rabu.

Blokade itu, mengakibatkan kemacetan sepanjang tiga kilometer dan berlangsung selama satu di pintu keluar tol Kebomas serta Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Kabupaten Gresik.

Kanit Patroli Satlantas Polres Gresik, Iptu I Made Parwita mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi adanya aksi itu sebelumnya, meski demikian kemacetan tidak bisa terhindarkan, sebab para pengunjuk rasa berhenti di tengah jalan.

"Kita juga telah melakukan rekayasa lalu-lintas, khususnya di dalam tol Kebomas yakni pengendara yang mau keluar terpaksa diputar balik, namun untuk kendaraan yang masuk tol tidak ada masalah," katanya.

Sementara itu, koordinator aksi, Jamaludin mengatakan, aksi blokade jalan dilakukan agar tuntutan para buruh bisa terpenuhi, yakni supaya Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menyelesaikan konflik perburuhan di PT Smelting Gresik.

"Kami juga menuntut pengangkatan seluruh buruh alih daya PT Smelting Gresik menjadi karyawan tetap, hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang," katanya.

Dalam aksi itu, ratusan buruh selain melakukan blokade jalan juga melakukan orasi dengan membentangkan poster yang berisi tuntutan pengangkatan menjadi karyawan. Jamaludin mengaku, ratusan buruh yang tergabung dalam FSPMI itu berasal dari wilayah Gresik, Pasuruan, Sidoarjo serta Mojokerto.

"Ini adalah aksi gabungan dan sebagai bentuk kepedulian bersama para buruh yang tergabung dalam serikat pekerja metal," katanya.

Sementara usai melakukan aksinya, sekitar pukul 14.00 WIB para buruh membubarkan diri secara tertib dan teratur, dan arus lalu lintas kembali normal.

Terpopuler