BNPB Bantu Korban Banjir Ambon Rayakan Lebaran

Red: Yudha Manggala P Putra

Selasa 14 Aug 2012 20:25 WIB

Seorang warga sedang mencoba menyelamatkan beberapa barang berharga pada bekas rumahnya yang dihantam banjir di kasasan Batu Merah Dalam, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Rabu (1/8) sore. Foto: ANTARA Seorang warga sedang mencoba menyelamatkan beberapa barang berharga pada bekas rumahnya yang dihantam banjir di kasasan Batu Merah Dalam, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Rabu (1/8) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pemkot Ambon membantu para korban bencana banjir dan tanah longsor pada 1 Agustus 2012 untuk merayakan Idul Fitri 143 Hijriah di lokasi pengungsian.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Ambon, Selasa (14/8), membenarkan BNPB menjalin kerja sama dengan pemerintah kota untuk membantu para korban bencana alam itu khususnya yang Muslim untuk merayakan hari kemenangan di sejumlah lokasi penampungan sementara.

"Bencana banjir dan tanah longsor 1 Agustus 2012 mengakibatkan ribuan orang warga Muslim kehilangan tempat tinggal karena rumahnya rusak berat dan tidak layak huni, sehingga terpaksa harus merayakan hari kemenangan itu di lokasi pengungsian," katanya.

Ribuan orang warga Muslim yang akan mendapatkan bantuan tersebut di antaranya warga Batu Merah, Kelurahan Amantelu dan kawasan Aster Desa, Hative Kecil, Kecamatan Sirimau. Mereka saat ini menempati sejumlah gedung sekolah, kantor pemerintah maupun rumah sanak keluarganya. 

Bantuan yang akan diberikan BNPB dan Pemkot Ambon berupa kebutuhan dasar untuk menyambut Idul Fitri baik berupa pakaian muslim maupun makanan dan minuman yang layak konsumsi.

Data Badan Penanggulangan Bencana Kota Ambon mencatat masih tersisa 898 kepala keluarga (KK) atau 3.810 jiwa korban bencana banjir dan tanah longsor yang masih mengungsi dan mendiami 18 lokasi penampungan di lima kecamatan.

Saat terjadi bencana total warga yang mengungsi mencapai 12 ribu jiwa, tetapi sebagian besar telah kembali ke rumahnya dan yang masih tinggal di lokasi pengungsian karena rumahnya rusak berat dan hancur akibat bencana alam itu.

Terpopuler