REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT berfirman, "Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami.” (QS. Al-Mu’minun, 115).
"Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia." (QS. Al- An’am, 70).
Diantara orang yang berpuasa ada yang begadang malam tanpa memperoleh manfaat dan pahala. Mereka bermain-main, senda gurau dan hura-hura, sementara shalat malam dua raka’at justru ditinggalkan.
Kesalahan paling fatal orang berpuasa ialah meninggalkan shalat jamaah karena sebab yang amat remeh. Ini termasuk tanda-tanda orang-orang munafik dan bukti penyakit hati dan mati jiwa. Diantara mereka ada yang tidak mau mempertemukan Ramadhan dengan Alquran, ia banyak membaca tetapi bukan Alquran, banyak menelaah buku-buku tetapi Alquran tak disentuh.
Diantara orang-orang yang berpuasa ada yang enggan bersedekah, enggan memberi makanan untuk berbuka bagi orang yang puasa. Pintunya tertutup, tangannya bakhil.
Allah SWT berfirman, “Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah akan kekal." (QS. An-Nahl, 96).
Demikian pula firman-Nya, “Dan segala kebaikan yang kamu upayakan, tentu kamu akan mendapat pahalanya di sisi Allah.” (QS. Al- Baqarah: 110).
Di antara orang yang berpuasa ada yang bermalas-malasan untuk shalat Tarawih. Ia beralasan, bagi saya cukuplah yang fardhu saja. Dalam urusan dunia, ia tidak merasa cukup dengan yang sedikit, tetapi sangat menginginkan hal-hal sekunder seperti keinginannya untuk memperoleh hal-hal yang primer.
Diantara orang yang berpuasa ada orang yang membebani anggota keluarganya dengan membuat sekian banyak jenis makanan dan minuman sampai mereka melupakan Alquran dan As-Sunnah, melupakan dzikrullah dan ibadah. Bila ia berpendapat bahwa cukuplah baginya yang primer saja, niscaya keluarganya akan memperoleh waktu yang luas untuk berbekal dengan ketaatan kepada Allah SWT.