Studi: Ibu Hamil Berpuasa tak Lahirkan Bayi Prematur, Cuma...

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Senin 13 Aug 2012 16:03 WIB

Ibu hamil Foto: corbis.com Ibu hamil

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT--Ibu hamil yang berpuasa selama Ramadhan ada kemungkinan tidak melahirkan prematur ketimbang perempuan yang tidak berpuasa. Namun, bayi yang lahir dari ibu yang berpuasa memiliki bobot tubuh lebih kecil dari rata-rata berat bayi. Demikian bunyi kesimpulan riset peneliti Lebanon yang dipublikasikan Jurnal Obstetri dan Ginekologi.

Hasil riset itu menyebutkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelahiran sebelum pekan ke-37 di antara 201 ibu hamil berpuasa di Beirut dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak berpuasa.  "Meski tidak ada peningkatan resiko prematur namun berat lahir lebih rendah yang menjadi kekhawatiran," papar Anwar Nassar, Profesor Kebidanan dan Ginekologi Beirut Medical Center, seperti dikutip alarabiya.net, Senin (13/8).

Untuk penelitian ini, Nassar dan rekan-rekannya merekrut wanita hamil dari empat rumah sakit di Beirut pada bulan Agustus 2008. Semua relawan, merupakan ibu hamil di trimester ketiga. Pada tahun 2008, Ramadhan berlangsung pada September.

Secara keseluruhan, ada tiga ibu hamil yang berpuasa melahirkan sebelum pekan ke-37 dari kehamilan. Sementara itu hanya ada satu ibu hamil yang tidak berpuasa yang melahirkan sebelum pekan ke-37 masa kehamilan. Namun, peneliti menyimpulkan perbedaan itu bisa jadi karena kebetulan.

Rata-rata, berat bayi dari ibu hamil berpuasa adalah 3 kg dibandingkan dengan bayi dari ibu hamil yang tidak berpuasa yakni rata-rata 3,2 kg. Satu penjelasan yang mungkin untuk perbedaan ini adalah ibu hamil yang berpuasa cenderung mengalami penurunan berat badan hingga 1.6 kg.

Akantetapi, para peneliti tidak dapat menjelaskan lebih lanjut apakah berat badan rendah itu akan berdampak pada kesehatan baik, seperti kesehatan jantung atau konsekuensi lain. "Saya kira memang butuh riset lebih lanjut," kata Nassar.

Menurut dia, durasi berpuasa setiap daerah atau wilayah berada yakni dengan rentang antara 10 hingga 19 jam. Selain itu, setiap budaya memiliki tradisi berbeda soal menu berbuka, yang artinya berpengaruh asupan gizi ibu hamil yang berpuasa selama Ramadhan.

Terpopuler