Pemprov DKI Gelar Apel Pengendalian Mudik

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hazliansyah

Senin 13 Aug 2012 13:08 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Pemprov DKI Jakarta menggelar Apel Siaga Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik Idul Fitri 1433 Hijriyah di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/8). Sebanyak dua ribu personel dari berbagai instansi mengikuti apel siaga yang dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.

Dalam sambutannya Fauzi Bowo mengatakan, koordinasi masing-masing instansi harus dipererat guna mengendalikan arus mudik dan arus balik. Sehingga dapat menjamin pelayanan terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat serta antisipasi dini terhadap hal-hal yang terjadi di lapangan secara tidak terduga, seperti tindak kejahatan disertai kekerasan.

Peranan dan dukungan yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), jelasnya, antara lain mempersiapkan kelancaran penyelenggaraan pelayanan angkutan lebaran. Kemudian pengawasan tarif, pemeriksaan kelengkapan peralatan tanggap darurat, dan informasi pelayanan angkutan lebaran. Serta pemeriksaan urine terhadap awak angkutan.

Tidak hanya itu, SKPD/UKPD juga memberi dukungan pelayanan kesehatan kepada para pemudik melalui pendirian posko-posko kesehatan di terminal dan stasiun keberangkatan dan kedatangan.

"Yang tidak boleh dilupakan, ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan kebutuhan lainnya selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," ujar Fauzi.

Terkait arus balik, ia mengatakan sosialisasi kebijakan Pemprov DKI dan informasi penyelenggaraan administrasi kependudukan juga harus dilakukan. Hal itu dilakukan melalui pengawasan terhadap penduduk yang mudik dan kembali ke jakarta selama 7 uhari sebelum dan sesudah Lebaran.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI, Purba Hutapea, mengatakan, telah mengkoordinasikan pengendalian dan antisipasi perpindahan penduduk. Terutama kedatangan penduduk yang akan menyerbu ibu kota pascalebaran.

"Kami sudah siapkan operasi yustisi, dan sosialisasi melalui spanduk dan leaflet. Kalau tidak siap, tidak usah datang ke Jakarta," ujarnya.

Terpopuler