Proyek Perbaikan Median Bahayakan Pemudik

Rep: Angga Indrawan/ Red: Dewi Mardiani

Ahad 12 Aug 2012 17:56 WIB

Sejumlah pekerja perbaikan jalan di Jalur Pantura. Foto: Antara/Dedhez Anggara Sejumlah pekerja perbaikan jalan di Jalur Pantura.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Sejumlah pemudik di Jalur Pantai Utara keluhkan tumpukan batu-batu perangkai median jalan yang masih tergeletak akibat terhentinya proyek perbaikan jalan sejak H-7, Ahad (12/8). Tergeletak sepanjang lebih dari 200 meter, tumpukan batu di sepanjang jalur Ciasem, Subang, dinilai membahayakan para pengguna jalan.

"Beton-beton pembentuk median jalan itu ditumpuk tidak teratur," ungkap Rudi (38 tahun), Ahad. Bahkan ia mengungkapkan, keberadaan beton tersebut menyisakan serpihan batu yang membuat jalan menuju Losarang tersebut menjadi licin.

Hal senada juga diungkapkan salah satu pengendara sepeda motor, Martian (29 tahun). Menurutnya, serpihan batu kerikil tersebut kerap membahayakan pengendara motor. Menurutnya, saat bus atau truk melintas, serpihan batu tersebut ikut beterbangan dan mengenai pengendara di sekitarnya. "Mohon agar segera dirapikan, sebelum makin banyak kendaraaan yang melintas," tegasnya.

Seperti diinformasikan sebelumnya, sejumlah perbaikan jalan terus dilakukan di sepanjang jalur Pantura, termasuk perbaikan median jalan. Proyek pengerjaan tersebut terhenti mengingat pada H-7 semua pekerjaan harus dihentikan demi keselamatan pemudik. Meski demikian, masih terpantau sejumlah pekerja melakukan perbaikan secara manual.

Terpopuler